Politik

Ahok Sebut Sandiaga Pengemplang Pajak, Hafisz Tohir: Tidak Etis Itu

Mantan anggota komisi VI DPR Hafiz Thohir/Foto nusantaranews via forum-independen
Mantan anggota komisi VI DPR Hafiz Thohir/Foto nusantaranews via forum-independen

NUSANTARANEWS.CO – Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN), Achmad Hafisz Tohir, menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut lawan politiknya di Pilgub DKI 2017 mendatang, Sandiaga Uno, sebagai pengemplang pajak karena ikut menjadi peserta dalam Program Tax Amnesty.

Seharusnya, menurut Hafisz, sebagai orang yang sedang berkompetisi tidak boleh menyerang seperti itu. “Saya kira Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) harus sudah mulai memberikan kode etik bagaimana seorang calon dapat mengomentari musuhnya dalam kurung lawan politiknya,” ungkapnya saat ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Sehingga, lanjut Hafisz yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi XI DPR itu, saat seseorang dalam arena politik memberikan komentar terhadap lawannya, meskipun komentar tersebut memiliki tujuan yang baik, tapi akan jadi terlihat buruk ketika dilontarkan oleh seseorang yang sedang bersaing dalam kompetisi, dalam hal ini Pilgub DKI Jakarta.

“Apalagi kalau Ahok menyerang Sandiaga sebagai pengemplang pajak. Ya harus buktikan dulu apa betul dia mengemplang atau tidak? Tidak bisa Ahok langsung, dia kan bukan lembaga hukum. Pak Ahok sendiri orang yang sedang berkompetisi,” ujarnya.

Baca Juga:  Andi Muhammad Akbar Serahkan Formulir Bakal Calon Bupati Nunukan ke PDI Perjuangan

Untuk itu, Hafisz menegaskan bahwa pernyataan yang dilontarkan oleh Ahok kepada Sandiaga Uno tidaklah etis. “Kecuali kalau di level pendukung ya silahkan saja,” katanya.

Bahkan, Hafisz menilai, jika Ahok menilai Sandiaga Uno sebagai pengemplang pajak karena ikut Tax Amnesty, berarti sama saja Ahok menganggap semua orang yang ikut program tersebut bisa dikategorikan sebagai pengemplang pajak.

“Kalau saya pikir kalau dia mengartikan seperti itu sama saja Ahok mengartikan bahwa yang lain (peserta Tax Amnesty) juga begitu. Yang lainnya kan banyak para konglomerat kita juga ikut pengampunan pajak, apakah dia (konglomerat) masuk kategori itu (pengemplang pajak)?,” ujarnya mempertanyakan.

Hafisz pun meminta Ahok untuk menjaga sikapnya, terlebih lagi terkait Tax Amnesty, yang mana telah mencapai kesuksesan yang cukup signifikan pada periode pertama kemarin. Pasalnya, menurut Hafisz, jika banyak yang memberikan stigma negatif terkait Tax Amnesty, maka dikhawatirkan masyarakat akan takut untuk melaporkan harta kekayaannya.

Baca Juga:  Ketua DPRD Nunukan Gelar Reses Dengan Para Pedagang di Pasar Yamaker

“Jadi ini menjadi tidak sehat kalau hal sepert ini diangkat. Kalau sekarang ya saya kira harus menjaga sikaplah ya, nanti malah orang jadi takut, ndak mau setor pajak. Pajak ini kan duitnya akan digunakan untuk pembangunan rakyat juga. Saya kira itu yang harus kita hindari. Ahok harus menjaga tutur bahasa. Ahok itu kan dia tipe pekerja. Tapi kelemahanya di komunikasi. Saya kira harus perbaiki ke depan itu,” ungkap Hafisz menambahkan. (Deni)

Related Posts

1 of 28