Mancanegara

Agresi Militer AS-Turki di Suriah Kini Berkedok Zona Aman

Agresi Militer AS-Turki di Suriah
Agresi Militer AS-Turki di Suriah. Terlihat konvoi militer AS dan Turki di Suriah Utara/Foto: thedefensepost.com

NUSANTARANEWS.CO – Agresi militer AS-Turki di Suriah kini berkedok zona aman. Para pejabat militer Turki dan Amerika Serikat (AS) mulai membahas rincian zona aman yang direncanakan, dengan mengatakan bahwa kedua pihak sepakat untuk mengubah daerah itu menjadi “koridor perdamaian” dan bahwa langkah-langkah akan diambil untuk memastikan kembalinya warga Suriah yang mengungsi akibat ancaman tindak kekerasan

Perjanjian itu juga mencakup langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk menjaga keamanan Turki. Para pejabat juga militer itu juga sepakat untuk membentuk Pusat Operasi Gabungan di Turki untuk mengoordinasikan dan mengelola pembentukan zona aman.

Seperti diketahui, AS telah menjadi sponsor utama YPG di Suriah timur laut dengan dalih perang melawan ISIS? Sementara Turki sangat menentang kehadiran YPG di Manbij, dan telah memicu ketegangan berkepanjangan hubungan Turki-AS yang sejatinya sesama anggota NATO. Turki marah karena AS telah memberikan pelatihan militer dan dukungan peralatan militer termasuk kendaraan pengangkut kepada YPG.

Baca Juga:  Militer Israel Kawal Aksi Pemukim Zionis Bakar Pemukiman Paletina di Tepi Barat

Untuk mengurangi ketegangan, Turki dan AS kemudian menyepakati road map bagi penarikan YPG dari Manbij dan mengadakan patroli gabungan Turki-AS sejak November tahun lalu. Namun, proses tersebut berjalan lamban, dan kelompok kelompok teroris itu masih belum pergi – meski telah ada penetapan jadwal selama tiga bulan.

YPG adalah kelompok teroris afilisi PKK, yang bertanggung jawab atas kematian hampir 40.000 orang di Turki, termasuk anak-anak, wanita, dan bayi, lebih dari 30 tahun lalu.

Turki memang berupaya mencegah AS mengubah zona aman di Suriah Utara menjadi Manbij kedua. Turki dan AS memiliki beberapa ketidaksepakatan mengenai zona aman, dan kini sedang merundingkan masalah ini lebih lanjut.

Damaskus menentang dengan keras rencana itu, dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah dan integritas wilayah, dan hukum internasional.

Pemerintah Suriah menyebut perjanjian pembentukan zona aman antara Turki dan AS di Suriah utara sebagai “serangan terang-terangan” terhadap kedaulatan negara itu.

Baca Juga:  Apakah Orban Benar tentang Kegagalan UE yang Tiada Henti?

Kementerian Luar Negeri Suriah, sebagaimana dikutip kantor berita negara SANA, pada hari Kamis menyatakan: “Pembentukan zona aman AS-Turki di Suriah Utara merupakan agresi terang-terangan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah dan jelas melanggar prinsip-prinsip hukum internasional dan Piagam PBB.”

“Perjanjian ini telah membuka dengan jelas kemitraan AS-Turki dalam agresi terhadap Suriah dan menunjukkan ambisi ekspansionis rezim Turki, lanjut pernyataan itu.

Media domestik Turki belakangan ini kerap menunjukkan gambar mengenai konvoi militer Turki menuju daerah perbatasan dengan peralatan tempurnya. Turki telah dua kali melakukan serangan sepihak ke wilayah kedaulatan Suriah di perbatasan utara terhadap ISIS dan YPG, masing-masing pada tahun 2016 dan 2018. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,083