EkonomiFeatured

AEPI Jelaskan Penyebab Tren Toko-Toko Gulung Tikar

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menanggapi fenomena banyaknya gerai dan toko-toko gulung tikar dibeberapa pusat perbelanjaan, menurut Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng disebabkan ada beberapa faktor utama yang menjadi pemicunya.

Dirinya tak menampik kenyataan bahwa ekononomi Indonesia saat ini memang tengah lesu. “Sebetulnya ada dua faktor utama yakni pertama ada pergeseran dari transaksi manual ke transaksi online (IT), jumlahnya memang tidak besar, tapi ini cukup berpengaruh,” ungkap Daeng kepada Nusantaranews, Jum’at (22/9/2017) di Jakarta.

Selanjutnya pemicu utama lain terkait gugurnya satu persatu pusat perbelanjaan saat ini, kata dia karena terjadi adanya tren penurunan daya beli di masyarakat. Tren penurunan daya beli ini dipengaruhi perputaran ekonomi yang tak mampu menyasar level masyarakat bawah.

“Ada penurunan dalam daya beli masyarakat. Dikarenakan ekonomi berputar pada level atas, dalam kegiatan mega proyek skala besar, yang ditopang oleh utang dan pasar keuangan,” ujar dia.

Baca Juga:  Sokong Kebutuhan Masyarakat, Pemkab Pamekasan Salurkan 8 Ton Beras Murah

Di permukaan lanjut dia, memang ada pertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhan tersebut kata Daeng, hanya berputar di pasar keuangan, infrastruktur yang ditopang oleh barang impor. “Akibatnya pertumbuhan ekonomi tidak terdistribusi ke bawah dan masyarakat susah mendapatkan pendapatan,” tegasnya.

Daeng juga mengatakan bahwa menurunnya daya beli masyarakat tersebut semakin membuat konsumen mencari pilihan termurah dari kebutuhan hidup mereka dan itu diperoleh melalui online.

“Kedua faktor itulah yang membuat mall, supermarket, dan sejenisnya tutup, gulung tikar. Namun yang lebih memgkuatirkan lagi adalah pemerintah semakin sulit mengais pajak. Sehingga implikasi ke depan pasca mall tutup, pemerintah pun bisa tutup,” terang dia.

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 16