Hankam

Ada Organisasi Baru di Dalam TNI

organisasi tni, tni, organisasi baru tni, institusi tni, jabatan tni, restrukturisasi tni, usia pensiun tamtama, usia pensiun bintara, tamtama, bintara, rapim tni-polri 2019, nusantaranews, kogabwilhan, panglima tni, perwira tinggi tni
Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2019 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/1). (Foto: Dok. Setkab)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan ada restrukturisasi di tubuh organisasi TNI yang dilakukan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62/2016 tentang Susunan Organisasi TNI. Dalam Perpres ini sudah disebutkan jabatan-jabatan, seperti Komandan Korem dimana Korem tipe B akan dinaikkan menjadi Korem tipe A.

“Itu sebanyak 21 komandan korem. Sehingga otomatis mereka akan dinaikkan menjadi bintang satu dan akhirnya dibawahnya akan ada jabatan kolonel yang harus dari letkol menjadi kolonel,” kata Panglima TNI dalam konferensi pers usai membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2019 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/1).

Dalam Rapim yang dihadiri presiden ini, Jokowi menyebutkan ada jabatan untuk Perwira Tinggi baru sebanyak 60 yang nantinya bisa diisi dari kolonel untuk naik ke atas ke jabatan bintang. “Ada 60 jabatan bintang baik satu, dua dan tiga,” kata Jokowi.

Lebih lanjut Panglima TNI mengungkapkan, ada perubahan kepangkatan untuk Asisten Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) yang saat ini masih kolonel sementara panglimanya sudah bintang tiga. Ini akan dinaikkan menjadi bintang satu, sementara Inspektorad Kostrad akan dinaikkan menjadi bintang dua.

Baca Juga:  Netralitas TNI di Pemilu 2024: Komitmen Teguh dan Aksi Tegas Menjaga Kehormatan

Selain itu, Marsekal Hadi Tjahjanto juga mengungkapkan ada organisasi baru di dalam TNI yaitu Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) yang berada berada di bawah koordinasi langsung Panglima TNI, bertugas menjaga pangkalan terintegrasi seperti Natuna, Morotai, Saumlaki dan Biak.

“Kogabwilhan dipimpin bintang tiga. Dan wakilnya bintang dua. Lalu asisten ada enam, bintang satu. Otomatis menarik kolonel juga di bawah. Itu baru TNI AD (Angkatan Darat),” ungkap Pangllima TNI.

Di TNI AL juga ada peningkatan kelas. Misalnya di Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut (Lakesgilut) dan bagian material dan sebagainya yang kurang lebih ada 8. Sehingga total bisa menarik kolonel itu dari 60 ruang kurang lebih sampai 160 kolonel nanti akan ditarik, jabatan baru.

Hal penting lainnya yang disampaikan ialah soal revisi batas usia pensiun Tamtama dan Bintara dari sebelumnya berusia 53 akan dirubah menjadi 58 tahun. Menurut Jokowi, perubahan usia pensiun Tamtama dan Bintara tersebut karena pemerintah menghendaki penyamaan batas usia pensiun Polri.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

“Kalau umur 53 itu masih seger-segernya, masih produktif-produktifnya. Karena itu, pemerintah ingin disamakan dengan batas usia pensiun Polri, ya itu 58 tahun,” katanya.

(eda/anm)

Editor: Almeiji Santoso

Related Posts

1 of 3,106