NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Budayawan Binhad Nurrohmat pada kesempatan di Taman Ismail Marzuki beberapa waktu lalu mengungkapkan, dalam Sembilan Agenda Perjuangan yang digagas W.S. Rendra mengusulkan bahwa Undang Undang Negara Republik Indonesia saat ini darurat untuk diperbaiki.
Binhad mengatakan, ketika membaca ulang Rendra dalam karya-karnyanya, ia tidak hanya memberikan catatan tentang persoalan-persoalan yang ada di Tanah Air, tapi Rendra juga memberikan suatu yang disebutnya “tawaran solusi” atau usulan tentang apa yang harus dilakukan.
“Misal dalam Sembilan Agenda Perjuangan, Rendra mengusulkan tentang bagaimana Undang-Undang diperbaiki pada sisi keadilan, institusi keadilan lebih dimaksimalkan, bagaimana demokrasi ekonomi ekonomi dikembangkan dan agenda-agenda lain yang masih punya kontekstualisasi sampai hari ini,” kata Binhad saat didapuk menjadi moderator dalam acara Rindu Rendra: Rakyat Belum Merdeka, yang diselenggarakan Komunitas Burung Merak Rendra bekerjasama dengan Nusantaranews.co, pada 17 Agustus 2018.
Kemudian lanjut Binhad, bagaimana yang dikatakan Rendra bahwa Rakyat Belum Merdeka itu seperti apa? “Di dalam tulisannya jelas dikatakan bahwa negara ini sebenarnya milik rakyat. Legislatif, sekedar menjalankan kepercayaan rakyat,” ungkapnya.
Akan tetapi yang terjadi hari ini dan juga tahun-tahun sebelumnya, kata pria kelahiran Lampung itu, adalah bagaimana hak-hak rakyat kemudian diambil oleh lembaga eksekutif. Rakyat hanya dijadikan sebagai pasar partai. Beberapa hal tersebutlah yang pada hari ini akan kita bahas.
“Apa yang dimaksud dengan Rakyat Belum Merdeka? Apa itu Sembilan Perjuangan Agenda Perjuangan yang sudah pernah diparadigmakan oleh Rendra? Dan bagaimana koneksinya jika dikaitkan dengan situasi saat ini?” tandasnya.
Editor: Romadhon
