Puisi Irna Novia Damayanti
Biru Laut Matamu
Biru laut akan terus menyimpan potret bening matamu
Sebagai hiasan saat
Ombak menyatu bersama kebimbangan para nelayan
Karena tangkapan ikannya tidak sebanyak hari kemarin
Juga wajah anaknya yang melayang-layang di udara
Tanpa senar kendali dan terus saja memasuki pikiran
Sampai dia lupa Tuhan sedang menunggunya
Agar mengantar doa kepasrahan
Biru Laut akan terus menyimpan potret bening matamu
Sebagai hiasan sebab tawa yang tumpah bukan mengarah pada cinta
Melainkan pada gelimang harta yang menyebar di banyak kota
Sebab panjangnya hidup memenangkan hatinya
Dan kesabaran di tinggal pergi pada hamparan sepi
Biru laut masih menyimpan potret bening matamu sebagai hiasan
Karena laut memiliki kesetiaan meski luka berkali-kali di hanyutkan
Karena laut selalu menderaskan dzikirnya mengantar keindahan
Meski orang-orang melempari sampah
Dan laut tetap aku kunjungi karena masih ada matamu yang juga menghias
Pada debur rindu di tahun-tahunku yang berguguran di pesisir
2017
Kamu Bertamu
Saat kau masih duduk dan
Waktu genap gugur satu jam
Belum sempat kusiapkan wadah
Untuk menampung puisi
Kadang jariku ingin menghitung
Berapa waktu yang pergi
Begitu saja tanpa diberi doa pagi
Ataupun makna
Sebelum sampai pada kenangan
Kau datang
Dan membawa semacam cahaya
Sampai aku sadar yang hadir
Bersamamu adalah
Sang waktu
Rajawana, Mei 2017
Cara Aku Hidup di Ingatanmu
Memang aku bekali-kali
Memperkenalkan apa yang biasa akrab
Dengan ingatanku
Hanya saja aku menyajikannya dengan
Sentuhan kata-kata yang berbeda
Aku tak berniat untuk
Meninggalkan sebuah kebosanan
Hanya saja
Aku mengikuti cara pengasuh jiwaku yang
Berkali-kali membagi kasih
Namun dengan cara yang berbeda
Purwokerto, Juli 2016
Irna Novia Damayanti. Lahir di Purbalingga, 14 September 1992. Seorang Mahasiswa Pascasarjana IAIN Purwokerto Jurusan Ilmu Pendidikan Dasar Islam. Aktif di Komunitas Sastra Santri Pondok Pena dan Gubuk Kecil. Seorang Santri Di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto.