Puisi Robiatul Adawiyah
Aku Menulis Tentangmu Namun tak Pernah Kau Membacanya
Aku tulis tentang kamu
Hanya untuk memberi tahu mu
Bahwa kamu lebih indah bagiku.
Aku tulis tentang kamu
Hanya untuk membuatmu ada dalam pikiranku
Dalam hidup ku.
Aku tulis tentang kamu
Hanya untuk menyadarkan ku
Bahwa kamu hanya mimpi
Dan itu terlalu indah untuk jadi kenyataan.
Aku tulis tentang kita
Karna aku takut
Kamu akan menghapus semua kenangan ini
Dan aku terlalu takut tidak akan ada “Kita” sama sekali.
Mungkin,
Inilah cara yang bisa aku lakukan untuk membuatmu berada disekitarku
Menulis tentang mu adalah hal yang membuatku jauh dari kegilaan.
Sayangnya,
Kamu tidak pernah mengerti
Atau aku belum cukup baik untuk membuatmu mengerti
Bahagia Bersamamu
Sepi bukan berarti hilang
Diam bukan berarti lupa
Jauh bukan berarti putus.
Aku punya dua mata yang tak selalu melihatmu
Aku punya dua tangan yang tak selalu menyentuhmu
Aku punya dua kaki yang tak selamanya bisa berjalan bersamamu.
Tapi aku punya hati yang akan selalu mengingat dan menyayangimu, Mentariku.
Bahagia ku bukan ketika sedang bersamamu
Bahagia ku bukan ketika aku memiliki mu
Bahagia ku adalah Kamu.
Ketika sedang bersamamu, sangat dekat dengan mu, ya aku memang bahagia
Namun ketika kau tak sedang bersama ku dan jauh dariku
Hilangkah semua kebahagiaan ku?
Tidak sayang.
Kebahagiaanku adalah kamu
Bukan bersamamu dan memilikimu
Tapi hanya kamu. Kamu bahagiaku.
Robiatul Adawiyah, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jakarta Timur. Penyuki kopi tanpa gula, puisi dan prosa.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]