Peristiwa

Bom Bunuh Diri di Tiga Gereja di Surabaya

Kondisi usai ledakan bom (Foto Tri Wahyudi/Nusantaranews.co)
Kondisi usai ledakan bom (Foto Tri Wahyudi/Nusantaranews.co)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Bom bunuh diri mengguncang kota Surabaya, Minggu, 13 Mei 2018 di tiga gereja. Tiga gereja tersebut antara lain GKI Diponegoro, Santa Maria Tak Bercela Ngagel kecamatan Barata Jaya dan GPPS Arjuno Surabaya.

“Untuk sementara ada empat korban tewas dan 33 luka-luka yang sekarang dibawa ke rumah sakit,” ungkap Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Terkait ledakan, Barung menjelaskan kronologi ledakan bom tiga tempat itu ialah pelaku menyamar menjadi jemaat gereja, kemudian meledakkan dirinya sendiri hingga mengenai sejumlah korban.

“Pelaku pura-pura ingin masuk gereja, tapi kenyataannya mereka melakukan seperti itu,” ujarnya.

Mantan Kabidhumas Polda Sulsel ini mengatakam satu saat ini kejadian di GPPS Arjuno belum bisa diungkap karena proses identifikasi.

“Tunggu dulu nanti kami umumkan,” jelasnya.

Pasca ledakan bom ini, kata Barung, pihaknya akan memperketat pengamanan bom di Jatim.

Sementara itu, dikutip dari CNN Indonesia, Kepala biro CNN TV, Muhammad Wali yang berada di lokasi mengatakan ledakan terjadi di halaman parkir sepeda motor.

Baca Juga:  HSN 2024, Cabup Gus Fawait: Sudah Saatnya Santri Tampil Memimpin di Jember

Dia menyebut Ledakan terjadi saat jemaat beribadah dan mereka kemudian kini sudah dievakuasi yang dilakukan oleh polisi dan pemadam kebakaran.

Wali mengatakan telah melihat setidaknya ada dua pasang kaki, satu dewasa dan satu anak kecil dan tergeletak dua jenazah korban.

“Saya tidak tahu itu pelaku, atau korban, saya tidak bisa melihat jelas jenis kelaminnya. Mayat berada di antara motor yang sedang parkir,” kata Wali dalam laporan di CNN Indonesia TV.

Pewarta: Tri Wahyudi

Related Posts

1 of 3,052