NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Insiden yang terjadi di Mako Brimob cukup mengejutkan masyarakat. Kejadian yang mengakibatkan gugurnya lima anggota kepolisian itu, juga membuat masyarakat geram, dengan aksi teroris yang merusak kondusifitas keamanan dan kenyamanan rakyat Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 TB Hasanuddin atau akrab disapa Kang Hasan, mengajak masyarakat untuk tidak gentar melawan aksi teroris. Serta turut membantu aparat keamanan, dalam menjaga ketentraman di tengah masyarakat.
“Teroris harus kita lawan, secara bersama-sama, bukan hanya tanggungjawab aparat keamanan saja, tapi tanggungjawab seluruh rakyat Indonesia,” ungkap Purnawirawan Jendral TNI AD itu kepada awak media, usai menghadiri kegiatan di Kabupaten Cirebon, Kamis, (10/5).
Pria yang pernah mengenyam pendidikan Militer di Prancis itu menilai, aksi teroris di Indonesia, akan membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta mampu memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI. Untuk itu Ia menegaskan, masyarakat harus bahu membahu bersatu untuk melawan setiap aksi terorisme, dengan melibatkan para pemimpin, baik formal maupun non formal.
Selain itu, lanjut Kang Hasan, pemimpin dan tokoh masyarakat di daerah, seperti Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), perlu meningkatkan pengawasan terhadap warganya.
Melalui kerjasama dengan aparat keamanan setempat, sambungnya, RT dan RW harus mengidentifikasi setiap tamu atau masyarakat baru yang belum dikenal. Hal tersebut dilakukan, sebagai antisipasi terjadinya aksi terorisme di daerah, dengan arahan dan bimbingan dari kepolisian dan pihak berwenang.
“Karena apa, mereka tidak mungkin keman mana, mereka akan bersembunyi diwilayah kita, yang kunci paling efektif adalah pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Kang Hasan juga berbelasungkawa atas gugurnya para pahlawanan yang merupakan anggota kepolisian. Kang Hasan berharap, keluarga yang ditinggalkan terus diberikan kekuatan serta ketabahan dalam melanjutkan hidup dan mangasuh putera-puterinya dengan baik.
“Mereka adalah syuhada yang mempertahankan NKRI dari serangan Teroris, semoga para almarhum husnul khotimah,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Insiden bentrokan aparat kepolisian dengan narapidana terjadi di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (8/5) malam. Kejadian tersebut berlangsung selama 36 jam, yang menewaskan 5 anggota kepolisian, dan satu anggota teroris yang ikut dalam kerusuhan tersebut. Kabar terakhir menyebutkan, 155 narapidana yang menjadi dalang aksi kerusuhan, telah diamankan oleh pihak kepolisian, dan dipindahkan ke Nusa Kambangan. (red)
Editor: Yahya Suprabana