Spiritual

Seorang Komandan TNI di Mojokerto Berkisah Soal Pesan Spiritual Kepada Para Santri

Seorang Komandan TNI di Mojokerto Berkisah Soal Pesan Spiritual Kepada Para Santri
Komandan Korem 082 Citra Panca Yudha Jaya Kolonel Armed Budi Suswanto memotivasi santriwan-santriwati kelas XII Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al Khodijah Kedung Mulang, Surodinawan Kota Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (29/4/2018). (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Mojokerto – Komandan Korem 082 Citra Panca Yudha Jaya Kolonel Armed Budi Suswanto mengutarakan sebuah kisah yang memiliki pesan spiritual saat acara pelepasan santriwan-santriwati kelas XII Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al Khodijah yang terletak di Kedung Mulang, Surodinawan Kota Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (29/4).

Danrem dimohon oleh pengasuh Ponpes Al Khodijah, H Achmad Jazuli untuk memberikan sebuah sambutan untuk memotivasi para santiwan-santriwati tersebut.

Sebelum memberikan petuah dan motivasi, Kolonel Arm Budi terlebih dahulu mengucapkan selamat kepada santriwan-santriwati yang telah selesai menempuh pendidikan di Ponpes Al Khodijah dan akan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Kolonel Arm Budi memulai petuahnya. “Ada suatu cerita ketika seorang murid menghadap gurunya ingin mencari kebahagiaan yang sempurna. Oleh sang guru, murid ini diperintahkan memetik satu bunga yang paling indah dan tidak boleh kembali setelah melewatinya. Saat pintu pertama ditemui, tampaklah bunga matahari yang indah, kemudian berlanjut ke pintu kedua, tampaklah bunga anggrek dengan berbagai warna yang indah. Namun dari bunga-bunga tersebut, tidak satupun ysng dipetiknya. Karena masih berpikir masih adanya bunga-bunga lain yang lebih indah, hingga tidak disadari bahwa dia sudah berada di ujung pintu keluar taman, tanpa bisa kembali memetik bunga yang ada sesuai pesan dari sang guru,” kisahnya

Baca Juga:  Bupati Nunukan Ajak Muslimat NU Selalu Berkonstribusi Dalam Pembangunan

“Akhirnya si murid dengan gontai berjalan dan muka yang lesu menghadap kepada sang guru, lalu berkata wahai guru saya belum memetik satupun bunga yang indah-indah itu hingga sekarang. Sang guru pun lantas menjawab, wahai muridku itulah kehidupan, semakin kau ingin mencari kebahagiaan yang sempurna maka, kamu tidak akan pernah menemukannya kecuali kamu bisa bersyukur atas apa yang telah kamu terima,” lanjutnya.

Menurut Kolonel Arm Budi, inti dari cerita tersebut mengandung pesan yang sangat dalam bahwa pandai-pandailah kita mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan kepada kita, karena orang yang pandai bersyukur akan diberkan kemuliaan dan keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya. (red)

Editor: Ani Mariani

Related Posts