HankamLintas Nusa

3000 Eksemplar Buku Khutbah Jumat Belum Jadi Diedarkan ke Masjid di Jember

NUSANTARANEWS.CO, Jember – Penulis Buku 57 Khutbah Jumat & Dir Islam Integral Habib Ali Assegaf beberapa waktu lalu mengeluarkan buku panduan khutbah Jumat yang akan dibagikan ke ribuan masjid di wilayah Jember, Jawa Timur. Rencananya, para khatib Jumat wajib menggunakan buku tersebut sebagai bahan dan materi tiap kali khutbah Jumat.

Dengan dalih memperkuat ideologi Pancasila, buku yang ditulis Habib Ali Assegaf wajib dijadikan materi khutbah Jumat di seluruh masjid di Kabupaten Jember. Buku tersebut di-launching di acara seminar bertajuk Merekatkan Bangsa Mengokohkan NKRI pada Senin (12/3) yang dihadiri Dandim 0824 dan Kepala BPIP Yudi Latief.

Beberapa waktu kemudian, pengadaan buku khutbah Jumat ini lantas menjadi buah bibir masyarakat secara luas karena dinilai berupaya membatasi kebebasan beragama, khususnya kalangan umat Islam yang memiliki kewajiban melaksanakan shalat Jumat tiap sekali dalam sepekan.

Dalam jumpa pers di Aula Kodim 0824, Selasa (3/4/2018), Dandim Letnan Kolonel Arif Munawar menjelaskan keberadaan buku yang diamanahkan kepada Kodim 0824 untuk menyebarkannya ke seluruh masjid yang ada di Kabupaten Jember.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar Paripurna Penyampaian Nota Ranperda APBD Tahun 2025

“Kalau seminarnya sendiri memang sangat bagus dalam rangka menguatkan idiologi Pancasila kepada masyarakat jangan sampai luntur di tengah perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat dan mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat,” kata Dandim merujuk pada seminar bertajuk Merekatkan Bangsa Mengokohkan NKRI, Maret lalu.

Baca juga: Menjaga Pancasila, Masjid di Jember Dibagikan Buku Panduan Sebagai Materi Khutbah Jumat

Dandim 0824 Jember Letkol Inf Arif Munawar menunjukkan buku khutbah Jumat karangan Habib Ali Assegaf yang rencananya akan diedarkan ke seluruh masjid di kabupaten Jember. (Foto: Sis/Istimewa)
Dandim 0824 Jember Letkol Inf Arif Munawar menunjukkan buku khutbah Jumat karangan Habib Ali Assegaf yang rencananya akan diedarkan ke seluruh masjid di kabupaten Jember. (Foto: Sis/Istimewa)

Letkol Arif menambahkan, buku-buku tersebut masih ada dan belum beredar. “Dan apabila ada atau diketemukan beredar di beberapa masjid hal itu mungkin ada permintaan pribadi langsung kepada Habib Ali Assegaf dan bukan tanggung jawab Kodim 0824,” ujarnya.

“Yang jelas 3000 eksemplar buku 57 khutbah Jumat tersebut masih kita amankan di gudang dan justru dari kamilah yang menghendaki agar buku tersebut dikaji dahulu baik secara internal struktural TNI yang hingga saat ini juga sedang mengkaji, termasuk kepada Majelis Ulama Indonesia Jember (MUI Jember) untuk mengadakan kajian-kajian mendalam,” tambahnya.

Baca Juga:  Fraksi PDI Perjuangan DPRD Nunukan Soroti Selisih Jumlah Pembayaran Pegawai

“Dengan adanya pernyataan pihak-pihak bahwa buku tersebut mengandung unsur-unsur mengarah pada golongan tertentu dan kurang sesuai untuk umat Islam di Kabupaten Jember, sehingga buku-buku tersebut tetap kami amankan dan tidak diedarkan agar tidak berdampak negatif dimasyarakat,” lanjut Letkol Arif.

Saat ditanyakan bagaimana nantinya buku-buku tersebut, Letkol Inf Arif Munawar menegaskan karena buku-buku tersebut berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dengan adanya hal-hal yang kurang sesuai di dalamnya. “Buku-buku tersebut akan kita kembalikan dan kita sampaikan agar tidak diedarkan,” ucapnya.

Letkol Arif kemudian mengajak seluruh awak media yang hadir dalam jumpa pers ini melihat 3.000 eksemplar buku khutbah Jumat tersebut di gudang Kodim 0824 Jember. Tampak ada 59 dus yang masing-masing berisi 50 eksemplar buku, dan masih tersegel serta satu dus sudah terbuka yang digunakan untuk bahan kajian sebelum benar-benar diedarkan. (sis)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 790