NUSANTARANEWS.CO, Alaska – Pasukan Amerika Serikat (AS) melakukan latihan militer skala besar di Alaska pada bulan Maret 2018 untuk melatih pasukan supaya memenangkan perperangan fisik di Kutub Utara.
Arktik adalah daerah yang kaya mineral dan zona strategis yang penting, terutama karena pencairan es membuat kawasan itu lebih mudah diakses. Sementara banyak negara, termasuk Finlandia, Norwegia, Kanada dan Swedia, memiliki fasilitas penelitian sipil yang tersebar di Arktik.
Sejauh ini, AS dan Rusia mempertahankan kehadiran militer terkuat mereka. Cina juga baru-baru ini mulai membangun kehadiran mereka di Arktik.
Baca juga: Mengenal Project Iceberg Rusia di Arktik
Latihan pasukan AS di Arktik ini dimulai dari 12-16 Maret lalu dengan sandi Arctic Edge 2018 di Alaska. Ini merupakan latihan pertama setelah absen lebih dari tiga dekade. Pasukan yang dikerahkan AS sekitar 20 unit dan dilatih dalam kondisi cuaca dingin yang sangat ekstrim. Mereka mensimulasikan cara berperang dalam kondisi tersebut di lingkungan Arktik.
Training, thriving & fighting in Arctic elements! Soldiers participated in a Combined Arms Live Fire Exercise as part of U.S. Army Alaska-led Joint Force Land Component Command in support of @AlaskanCommand 's exercise #ArcticEdge18 @Fort Greely, AK. (Photos by TSgt Efren Lopez) pic.twitter.com/F2PVXBh5r9
— U.S. Northern Command (@USNorthernCmd) March 16, 2018
“Alaska memberikan kesempatan besar untuk melakukan latihan ini di atas sebidang tanah yang luas. Joint Pacific Alaska Range Complex adalah lokasi yang bagus untuk latihan ini,” ujar Letnan Kolonel Joshua Gaspard.
Baca juga: Dengan Proyek Iceberg, Rusia Klaim Perluasan Teritori di Kutub Utara
Selanjutnya, satuan tugas Arctic Edge mencakup anggota Angkatan Udara, Angkatan Darat, Penjaga Pantai (Coast Guard), Korps Marinir dan Angkatan Laut. Pasukan mencoba peralatan baru dan berlatih manuver darat dan udara jarak jauh, termasuk serangan udara, pengintaian dan operasi langsung.
Operasi ini sebagian besar dilakukan di Joint Pacific Alaska Range Complex dan situs Radar Sistem Jarak-Jauh (Long-Range Radar System) di Alaska. Latihan ini membentang 1,5 juta acre, 65.000 mil persegi ruang udara dan 42.000 mil laut persegi.
“Tujuan Arctic Edge 18 adalah untuk melatih pasukan militer untuk bertempur dan menang di Kutub Utara,” ujar Letnan Jenderal Ken Wilsbach, komandan Komando Alaska. “Latihan ini adalah kesempatan besar untuk mengembangkan tim dan hubungan lintas layanan, yang memungkinkan kita melindungi dan membela Amerika Serikat,” tambahnya.
https://www.facebook.com/notes/alaskan-command-11th-air-force/arctic-conditions-provide-valuable-lessons-in-alaska-exercise/1796908143663133/
Baca juga: Rusia Luncurkan Kapal Militer Raksasa Bertenaga Nuklir
Latihan militer AS di Alaska ini merupakan tanggapan atas latihan militer Angkatan Laut dan Angkatan Udara Rusia di Lingkaran Arktik untuk menjaga kesiapan. Rusia diketahui secara teratur melakukan latihan perang di kawasan tersebut. Bahkan, pada tahun 2017 lalu Rusia melakukan latihan militer terbesar di Arktika sejak jatuhnya Uni Soviet 1991 silam.
Adapun latihan militer Rusia waktu itu mencakup perluasan dan perbaikan pangkalan udara dan radar di kepulauan Arktika Utara yang sekaligus memberikan superioritas taktis militer Moskow di wilayah yang mencakup setengah juta mil persegi Arktik.
Diketahui juga Rusia menjadi satu-satunya negara di dunia yang mampu menggelar armada nuklir pemecah es yang akan sangat berharga untuk menyelamatkan operasi, apalagi seiring berjalannya waktu dan perubahan iklim terus membuat lapisan es di Arktik berpotensi membuat malapetaka.
“Tidak ada satu negara di dunia yang memiliki armada nuklir pemecah es. Uni Soviet dulu memilikinya, Rusia memilikinya dan kami memiliki rencana untuk mengembangkan armada kapal selam generasi baru yang lebih kuat,” kata Putin tahun lalu. (red)
Editor: Eriec Dieda