Ekonomi

Sri Mulyani Ungkap Alasan Pemerintah Naikkan Subsidi Solar

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ungkap alasan pemerintah menaikkan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis solar menjadi Rp.1.000 perliter, dari yang sebelumnya Rp.500 perliter. Menurut Sri Mulyani, semata-mata untuk menjaga stabilitas daya beli di dalam negeri.

Sebab andai tidak dinaikkan subsidi menjadi Rp.1000 dikhawatirkan daya beli akan terjadi masalah. Hal ini menyusul situasi kenaikan harga minyak dan batu bara dunia.

Baca Juga:
Paradoks Penobatan Sri Mulyani Sebagai Menteri Terbaik Dunia
Terima Penghargaan, BPS: Sri Mulyani dan Jokowi Bagai Pinang dibelah Dua

Untuk itu, kata Sri, agar masyarakat tetap tak terdampak serta tak terbebani dengan kenaikan harga minyak dan batu bara dunia jalan satu-satunya adalah menaikkan subsidi. Yang tentu saja agar daya beli tetap terjaga.

“Karena pemerintah menganggap daya beli harus terjaga sehingga bisa jadi motor penggerak ekonomi bersama investasi dan ekspor,” ungkap Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Senin (12/3/2018).

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Launching SOA Barang Ke Long Bawan dan Long Layu

“Oleh karena itu, untuk sharing beban karena ada perubahan ICP kira-kira untuk subsidi minyak solar akan dinaikkan dari Rp500 per liter menjadi Rp1.000 per liter,” sambung menteri yang baru-baru ini memperoleh penghargaan menteri terbaik dunia.

Baca Juga:
Sri Mulyani: Kontribusi Urbanisasi Masih Rendah Dalam Perekonomian Nasional
Loloskan RUU PNBP, Rizal Ramli Tuding Sri Mulyani Sogok DPR

Mantan Menkeu di era SBY ini juga menjelaskan bahwa dengan dinaikkannya subsidi solar menjadi Rp1.000 perliter, maka anggaran subsidi yang dialokasikan untuk solar mengalami kenaikan sekitar Rp4,1 triliun.

“Solar kalau tidak salah kenaikannya tidak lebih dari Rp4-5 triliun dari kenaikan Rp1.000 per liter. Kami hitung kira-kira sekitar Rp4,1 triliun,” ungkapnya.

Editor: Romadhon

Related Posts

1 of 20