Mancanegara

Media Barat Gagal Paham Dengan Pesan Presiden Putin

Media barat gagal paham dengan pesan yang disampaikan oleh Presiden Putin
Media barat gagal paham dengan pesan yang disampaikan oleh Presiden Putin.

NUSANTARANEWS.CO – Media barat gagal paham dengan pesan yang disampaikan oleh Presiden Putin dalam menyikapi pidato kenegaraan tahunan di Parlemen Rusia. Terutama terkait dengan kemajuan persenjataan nuklir Rusia yang diumumkan oleh Putin dalam kesempatan tersebut. Reaksi berlebihan dan kepanikan muncul dalam pemberitaan media mainstream barat: bahwa Moskow telah memulai perlombaan senjata dan Perang Dingin yang baru.

Guardian and Voice of America menuduh Putin “mengancam” AS dengan perlombaan senjata, sementara The Washington Post menuduh pemimpin Rusia tersebut memulai Perang Dingin. Bahkan Gedung Putih, langsung menuduh bahwa Moskow telah mengembangkan sistem senjata yang melanggar perjanjian.

Tapi para pengamat melihat bahwa inti pesannya adalah justru Barat sendiri yang memaksa Rusia membangun kemampuannya militernya akibat provokasi terus menerus tanpa henti.

Putin juga mengatakan bahwa: seperti yang Anda lihat, kami tidak merahasiakan rencana kami dan membicarakannya secara terbuka, terutama untuk mendorong mitra kami mengadakan pembicaraan.

Baca Juga:  Winning the US Election, King of Morocco Congratulates Trump as the Next US President

Vladimir Putin menjelaskan dengan gamblang bahwa Moskow berada dalam posisi bertahan selama bertahun-tahun dan dengan sia-sia meminta mitra Barat agar berhenti mengepung Rusia dengan jaringan senjata strategis. Bila selama ini tidak ada yang mendengarkan, nah sekarang dengarkan, kata Putin.

“Biarkan saya ingatkan bahwa pada tahun 2004, Rusia telah memberi peringatan,” tegas Putin. Sayangnya, meski status Moskow sebagai negara nuklir, “tidak ada yang benar-benar ingin berbicara dengan kita tentang inti masalahnya. Tidak ada yang mau mendengarkan kami. Jadi dengarkan sekarang,” sindir Putin.

Seperti diketahui, sejak 2016, Washington dan NATO telah menyebar sistem pertahanan rudal strategisnya meluas hingga ke Polandia dan Rumania. Aliansi Barat telah lama melanggar janji yang dibuatnya di Moskow pada awal 1990-an untuk tidak memperluas “invasi”nya lebih jauh ke timur. Sejak runtuhnya Soviet, NATO bahkan telah menelan setiap negara yang dulunya merupakan bagian dari Pakta Warsawa, dan bahkan mulai maju ke bekas Uni Soviet.

Baca Juga:  EU High Representative Reaffirms ‘Immense Value’ of Strategic Partnership with Morocco

Putin juga menegaskan bahwa percepatan pengembangan sistem senjata strategis baru Moskow bukan merupakan ancaman. “Kami tidak mengancam siapa pun, tidak akan menyerang siapa pun atau mengambil sesuatu dari siapapun dengan ancaman senjata. Justru sebaliknya, kekuatan militer yang berkembang di Rusia adalah jaminan bagi perdamaian global, karena akan mempertahankan dan akan terus mempertahankan paritas strategis dan keseimbangan kekuatan di dunia. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,051