Berita UtamaMancanegara

Pejabat Militer Israel: Target Perang Lebanon Berikutnya Adalah Membunuh Pemimpin Hizbullah

NUSANTARANEWS.CO – Pejabat militer Israel, Mayjen Yaakov Barak, mengatakan bahwa target perang Lebanon berikutnya adalah membunuh pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah, yang akan menjadi penentu kemenangan dalam perang Israel melawan Lebanon di masa depan, seperti dilansir Haaretz.

Mayjen Barak juga dengan percaya diri mengatakan bahwa, “Perang berikutnya tidak akan berlangsung lama. Sekarang pasukan Israel lebih siap untuk menembus dengan cepat dan lebih dalam ke wilayah Lebanon,” ujarnya.

Seperti diketahui, Israel masih dendam dengan kekalahannya dalam Perang Lebanon 2006 yang hanya berlangsung selama 34 hari. Di atas kertas, militer Israel yang didukung oleh jet-jet tempur mutakhir dan MBT canggih Merkava seharusnya memenangkan pertempuran yang tidak seimbang tersebut.

Namun berkat kerja intelijen, Hizbullah berhasil mengetahui kekuatan dan strategi militer Israel, termasuk kelemahan MBT andalan Israel Merkava. Sehingga Hizbullah mampu melumpuhkan tank-tank canggih Israel tersebut dan konsentrasi pasukannya.

Ketika berlangsung pertempuran selama 34 hari, pasukan Israel dikejutkan dengan serangan roket militer Hizbullah yang mampu menghancurkan Tank Merkava andalan mereka yang dikagumi dunia karena kekuatan dan daya hancurnya. Bukan hanya militer Israel, tapi dunia pun terkejut dengan kemampuan Hizbullah mengetahui kelemahan Merkava. Di mana pasukan Hizbullah menjadikan ratusan Tank Merkava sebagai sasaran tembak selama pertempuran. Sehingga menjatuhkan moral tempur pasukan Israel.

Baca Juga:  Luthfi Yazid dan DePA-RI

Militer Israel tampaknya mendapat tekanan politik yang besar setelah kekalahannya dalam Perang Lebanon 2006. Ada tuntutan kuat agar IDF menegaskan kembali dominasi militernya yang hilang.

Sementara komandan militer tertinggi Lebanon pada hari Kamis mengumumkan bahwa pasukannya telah dilengkapi dengan persenjataan yang cukup untuk mempertahankan negara mereka dari agresi Israel.

Panglima Lebanon Jenderal Joseph Aoun mengatakan: “Tentara memiliki kemauan penuh untuk mempertahankan hak Lebanon melalui semua sarana dan kemampuan yang ada, tidak peduli berapa banyak ancaman dan provokasi musuh.”

Hubungan Israel dan Lebanon semakin memburuk sejak pecah konflik bersenjata di Suriah. Di mana Hizbullah menjadi salah satu kekuatan utama yang mendukung Presiden Bashar Assad menghadapi koalisi Amerika Serikat (AS), Israel dan Arab Saudi yang mendukung kelompok pemberontak dan ISIS yang ingin menguasai Suriah.

Belakangan ketegangan semakin meningkat setelah Israel berencana membangun tembok di sepanjang perbatasan selatan Lebanon, dan sengketa lapangan gas di Mediterania timur.

Baca Juga:  Pemkab Sumenep Diganjar Penghargaan atas Komitmen dalam Penanggulangan Narkoba

Pemerintah Lebanon menyebut langkah Israel tersebut sebagai ancaman langsung terhadap stabilitas, dan mendesak Israel untuk segera menghentikan pembangunan tembok tersebut. Sebaliknya Israel memprotes langkah Lebanon yang akan segera mengeksplorasi dua blok energi Mediterania tersebut dengan perusahaan internasional. (Aya)

Related Posts

1 of 27