Gaya Hidup

Penelitian Terbaru: Kaya Membuat Orang Menjadi Lebih Egois

NUSATARANEWS.CO – Sebuah penelitian baru mengklaim bahwa ketika orang dalam taraf hidup yang kaya, ia akan mengalami emosi yang lebih positif terhadap diri mereka sendiri. Dengan kata lain, kaya menjadikan orang menjadi lebih egois.

Seperti yang dikatakan pepatah lama, bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan anda, tapi tampaknya dengan uang berdampak pada apa yang membuat anda bersukacita.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Psycological Association, orang dengan penghasilan rendah menemukan kebahagiaan pada orang lain, melalui perasaan cinta dan welas asih.

Namun, orang kaya menemukan kebahagiaan mereka dalam sifat yang lebih melibatkan diri sendiri, seperti kebanggan terhadap pencapaiannya.

Diterbitkan dalam jurnal Emotion, penelitian dari Univesitas California melihat bagaimana dampak pendapatan bagaimana orang mengalami kebahagiaan dengan melakukan survei terhadap 1.519 orang dari 766 laki-laki dan 767 perempuan di Amerika Serikat.

Alih-alih mengukur kebahagiaan, studi ini membandingkan keuangan setiap peserta dengan seberapa sering merek mengalami tujuh emosi positiftermasuk, terhibur, kagum, kasih sayang, kepuasan, antusiasme, cinta dan harga diri.

Hal yang menarik ditemukan para periset bahwa mereka yang berada di ujung spektrum sosioekonomi yang lebih tinggi melaporkan kecenderungan yang lebih besar untuk mengalami emosi yang berfokus pada diri mereka sendiri, khususnya kesombongan dan kepuasan.

Sebagai perbandingan, individu dengan pendapatan rendah lebih cenderung mengalami emosi positif yang berfokus pada orang lain, yaitu kasih sayang dan cinta.

Orang dengan status finansial yang rendah juga diketahui mengalami lebih banyak kekaguman dan keindahan di dunia sekitar mereka, sementara tidak ada oerbedaan mencolok untuk hal antusiasme.

Selama beberapa dekade terakhir, penelitian berfokus pada efek negatif dari kemiskinan, namun studi baru ini menunjukkan bahwa, sementara individu yang lebih kaya cenderung menemukan hal positif yang lebih besar dalam prestasi atau status mereka sendiri. Bagi mereka yang berada di ujung bawah skala pendapatan, kebahagiaan mereka datang dari hal yang lebih mendalam.

“Individu dengan penghasilan kecil telah menemukan cara untuk mengatasi, menemukan makna, kegembiraan dan kebahagiaan dalam hidup mereka meskipun keadaan mereka relatif kurang menguntungkan.”

“Kekayaan tidak menjamin kebahagiaan anda, tapi mungkin anda akan mengalami berbagai bentuknya, misalnya, seberapa anda menyukai diri sendiri dibandingkan menyukai teman atau orang lain dan hubungan,” kata Paul Piff dari Universitas California, Irvine. (Riskiana)

Editor: Achmad S.
Sumber: The Independent

Related Posts

No Content Available