NUSANTARANEWS.CO, Jember – Anggota Komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Ansori menyatakan saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi dua ancaman yang berasal dari luar negeri dan ancaman yang berasal dari dalam negeri.
“Dari luar negeri, Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan arus globalisasi yang berjalan secara terus menerus dan tak bisa dibendung. Dan terkadang nilai-nilai dari luar, tidak sesuai, bahkan cenderung bertentangan dengan nilai-nilai bangsa Indonesia,” kata Syaiful saat mengadakan Sosialisasi Empat Pilar di hadapan Puluhan Ikatan Alumni PMII Kabupaten Jember, Selasa (12/12/2017).
“Sementara dari dalam negeri, munculnya pendangkalan pemahaman nilai-nilai agama, sehingga melahirkan radikalisme. Dan pada saat yang sama terjadi kesenjangan ekonomi dan pengangguran. Kondisi itu mengakibatkan. kecemburuan, sehingga masyarakat mudah dihasut untuk melakukan tindakan anarkisme,” lanjutnya.
Menyadari kondisi tersebut, kata dia, sosialisasi empat pilar menjadi sangat penting dan mendesak dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat dan mempertahankan NKRI dari ancaman perpecahan.
“Sosialisasi empat pilar yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan upaya untuk memperkokoh kembali persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa,” katanya.
Politisi PKB ini melanjutkan, ancaman lain yang harus dihadapi bangsa Indonesia ialah potensi perpecahan mengingat Indonesia memiliki keragaman bahasa, budaya, ras, agama dan lain-lain. “Ancaman terbesar kita adalah perpecahan,” tegasnya.
Selain itu, politisi PKB tersebut juga mengingatkan menjelang momentum Politik Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 dirinya meminta kepada seluruh rakyat untuk menjaga kondusifitas dan stabilitas keamanan.
“Menjelang pilkada 2018 dan Pilpres 2019 saya berharap kita semua masih berada pada koridor Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, NKRI. Jangan sampai momentum politik menjadikan kita terpecah belah,” pungkasnya
Reporter: Syaefuddin Al Ayubbi
Editor: Eriec Dieda