NusantaraNews.co, Jakarta – Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag, Bachrul Chairi meresmikan Sistem Pengawasan Tunggal Transaksi Sistem Perdagangan Alternatif (SPTT-SPA) hari ini, Selasa (31/10/2017) di Jakarta. Peresmian sistem ini dimaksudkan untuk mengantisipasi secara dini kemungkinan terjadinya market fraud dan financial fraud dalam transaksi Sistem Perdagangan Alternatif (SPA).
Bachrul Chairi menerangkan kepada pers bahwa, implementasi SPTT-SPA Bappebti pada tahap awal, hanya bisa digunakan untuk mengawasi transaksi yang sudah terjadi (post trade).
“Hal ini mengingat masing-masing pedagang penyelenggara memiliki sistem perdagangan berbeda untuk mengeksekusi transaksi, menyampaikan informasi kepada nasabah, serta melakukan pelaporan kepada bursa berjangka dan Bappebti,” kata Bachrul.
Dia juga mangatakan, implementasi SPTT-SPA Bappebti saat ini sudah terkoneksi dengan empat SPA yaitu, Meta Trade (MT4), Trade Pro, PRO-I dan I-Exchange.
“Untuk sistem perdagangan MT4 telah digunakan oleh 49 pialang berjangka pada 13 klaster pedagang SPA atau mencapai 81%. Untuk sistem perdagangan Trade Pro telah digunakan oleh 5 pialang berjangka pada 1 klaster pedagang SPA atau 9%,” jelasnya.
Sedangkan sistem perdagangan PRO-I digunakan 4 pialang berjangka pada 1 klaster Pedagang SPA atau mencapai 7%. Selanjutnya, sistem perdagangan I-Exchange digunakan 1 pialang berjangka pada 1 klaster pedagang SPA atau sebanyak 3%.
“Banyak manfaat yang bisa diperoleh melalui implementasi SPTT-SPA, yaitu memberikan kemudahan akses data secara tepat waktu sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kerja karena ditunjang ketersediaan data dan informasi yang lengkap dan terkini,” jelas Bachrul.
SPPT-PTA juga mampu meningkatkan efisiensi biaya dan waktu. Dalam jangka panjang, sistem ini dapat menekan biaya input data serta biaya penyimpanan dokumen yang menyertai proses pelaporan dan pengawasan transaksi.
Selain itu, SPPT-PTA juga dapat meningkatkan kualitas data karena terimplementasinya proses kerja yang efektif, efisien, dan terukur pencapaiannya. Basis data pengawasan pada SPPT-PTA juga dapat menjadi data dukung dalam melakukan pengawasan dan pengambilan keputusan pimpinan di Bappebti.
Selain karena kecepatan, sistem ini mampu menekan kesalahan, meningkatkan kontrol data, menyediakan akses pemutakhiran, serta mampu memilah jenis informasi apa saja yang dibutuhkan Bappebti saat melakukan pengawasan. Selanjutnya, SPPTA-PTA akan menciptakan proses yang transparan, karena tersedianya fitur yang memudahkan Bappebti untuk melakukan pengawasan
transaksi SPA.
Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman