NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Nusantara Expo dan Forum 2017 adalah ajang pameran potensi daerah dan peluang investasi, business matching antara daerah dengan investor dari dalam dan 10 negara dari luar negeri. Forum generasi muda dan bidang Sustainable Development Goals serta maritim ini di Gelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, 18 hingga 22 Oktober 2017.
Seluruh rangkaian acara tersebut dilengkapi dan dimeriahkan oleh seminar, pementasan tarian nusantara, panggung merah putih, parade kuliner dari berbagai daerah Indonesia hingga senam Maumere.
Nusantara Expo sendiri merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri untuk mewadahi daerah dalam mengenalkan dan mempromosikan seni dan budaya daerahnya masing-masing.
Penyelenggaraan Nusantara Expo dan Forum 2017 ini bekerjasama dengan TMII dengan tema “Kreativitas Membangun Bangsa Yang Mandiri dan Unggul”. Kegiatan ini untuk penguatan pembangunan ekonomi di daerah. Terutama dengan ikut sertanya investor-investor luar negeri yaitu Amerika, Hongaria, Austria, China, Australia dan Turki.
Salah satu pemerintah daerah yang ikut yakni Kabupaten Tana Toraja, melalui Dinas Pariwisata Tana Toraja mereka mengembangkan peluang besar sebagai salah satu daerah tujuan wisata dengan melibatkan diri dalam event berskala Nasional ini.
Stand Pemda Tana Toraja diisi dengan berbagai produk unggulan seperti Kopi, Tenun, ukiran, sovenir, dan berbagai produk kerajinan tangan, juga ditampilkan buku panduan promosi pariwisata atau objek destinasi yang ada di Tana Toraja.
Berikutnya, Provinsi Gorontalo mengusung tema yang berbeda-beda. Di stand-nya Gorontalo menampilkan icon yang berbeda seperti karawo dan produk-produk UKM seperti sagela, termasuk pariwisata daerah tersebut.
Setiap kabupaten/kota juga membawa tema masing-masing. Ini penting karena mencegah terjadinya overlapping atau terkesan tumpang tindih.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga ikut serta dalam pameran ini. Ada dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan, PD Pasar Jaya dan PT Tjipinang Food Station. Termasuk para Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) binaan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) dan Dinas Perindustrian dan Energi (PE) DKI Jakarta.
“Selain produk UMKM dan binaan, kita juga akan pamerkan sistem distribusi pangan yang bisa menjadi acuan bagi provinsi lain,” kata Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta, Sri Haryati.
Menurutnya, sistem distribusi pangan melalui Jakmart dan Jak Grosir cukup strategis untuk memotong mata rantai distribusi yang panjang. Sehingga harga bisa lebih terkontrol.
Adapun Kemendagri mengadakan pameran ini untuk menanamkan paham cinta produk dalam negeri kepada masyarakat sebagai bentuk identitas dan jati diri bangsa Indonesia.
Selain itu, untuk empercepat kemandirian ekonomi daerah dengan menciptakan peluang investasi, kemudahan dan lapangan pekerjaan yang sehat. Serta menjaga persatuan dan kesatuan dengan memupuk dan mengembangkan nilai-nilai seni dan budaya bangsa dalam wadah Bhinneka Tunggal Ika.
Pewarta: Richard Andika
Editor: Romandhon