Terbaru

Kecanduan Seks? Cermati Arti dan Penyababnya Ini (1)

NUSANTARANEWS.CO – Belakangan kita ketahui bahwa dunia perfilman Hollywood tengah digemparkan dengan isu skandal seks yang menimpa produser kawakan Harvey Weinstein.

Beberapa artis memaparkan adaya tindakan pelecehan secara seksual, perabaan, dan pemaksaan oleh Weinstein. Sementara isu tersebut menyeruak, produser tersebut dikabarkan tengah melakukan terapi untuk menghilangkan kecanduan seksnya.

Lalu apa sebenarnya ‘kecanduan seks’ itu?

Dilansir dari The Independent, seorang terapis sekaligus direktur program perawatan kecanduan seksual di Pine Grove Hattiesburg, Mississippi bernama Deborah Schiller mengungkapkan sebuah fakta mengenai kecanduan seks.

Kecanduan seks menurut Schiller merupakan sesuatu yang sama halnya “seperti penyiksaan”.

Ia menjelaskan bahwa secara tradisional, banyak orang mengalami kecanduan seks akibat trauma seksual yang dialami sebelumnya. Akan tetapi porno telah mengubah hal tersebut.

“Orang-orang yang tumbuh dengan porno ini adalah benar-benar orang yang kecanduan, dan ini menjadi hidup mereka,” katanya. Schiller juga memberikan sebuah contoh dari korban kecanduan seks yang merupakan seorang pria yang telah memiliki kebiasaan menonton porno sejak berusia empat tahun, dan kini sehari-hari pria tersebut melakukan masturbasi hampir dalam kurun waktu 6 jam sehari.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Apresiasi Peresmian 2 PLBN Oleh Presiden Jokowi

Pasien yang datang ke klinik penyembuhan gangguan seks biasanya akan menjalani perawatan dengan hari-hari yang terstruktur dengan serangkaian meditasi, psikoterapi, dan pengembangan keterampilan komunikasi. Mereka diarahkan untuk juga dapat memikirkan dan mementingkan orang lain, dan mengendalikan hasrat mereka.

Orang juga tidak dapat begitu saja dikelompokkan sebagai pengidap kecanduan seksual. Para pasien perlu menjalani beberapa tes secara ilmiah, pengujian psikologis dan menjawab lebih dari 500 pernyataan saat pertama kali datang ke klinik. Hal ini kemudian disajikan dalam bentuk grafik yang akan menunjukkan seberapa orang tersebut menunjukkan kecanduan.

Hasil yang ditunjukkan dari setiap pasien yang datang pun akan berbeda-beda. Ada beberapa pasien wanita yang menunjukkan gejala hubungan kompulsif atau kecanduan cinta. Mereka tidak dapat dikatakan kecanduan seks karena hanya menambatkan pilihan seksnya pada satu orang dan hal ini didasari dengan perasaan cinta yang mereka miliki.

Penulis: Riskiana
Editor: Sulaiman

Related Posts