Khazanah

Berteologi Ala Ibn ‘Arabi

NUSANTARANEWS.CO – Dalam buku berjudul Teologi Negatif Ibn ‘Arabi, ada perspektif baru cara manusia dalam ber-Tuhan atau berteologi. Memang, terkesan sangat ekstrim.

Pada konteks ini, teologi yang membingkai Tuhan dalam konsep-konsep yang baku, formal dan positif sehingga menempatkan Tuhan sebagai realitas yang obyektif. Tuhan dalam pengertian logos.

Tuhan sebagai kepercayaan, Tuhan dalam disiplin ilmu (kalam) yang didasarkan pada asumsi-asumsi metafisis-ontologis tertentu.

Menurut Muhammad Al-Fayadl, sosok Ibn’ Arabi tak hanya dikenal sebagai seorang sufi, melainkan pula seorang teolog yang mumpuni. Fayadl membeberkan pola ‘Arabi dalam melakukan teoritisasi ketuhanan dengan caranya sendiri.

Karena itu, Tuhan dalam teologi negatif, adalah misteri, kata Fayadl. Dirinya mengistilahkan dengan sebutan ‘misteri’, yaitu Ia adalah “misteri yang absolut”.

Bagi Fayadl, pengalaman Ibn’ Arabi ini merupakan sebuah ekperimentasi, betapa menuju jalan-Nya begitu terjal dan berliku. Di wilayah yang tak bertuan itu, bahasa dan kata-kata seperti dibawa ke batas terakhinya.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Apresiasi Digelarnya Festifal Budaya Banjar

Dirinya melanjutkan, sejak Ibn Arabi, bahkan mungkin sejak Ibrahim, “iman” barangkali tak akan pernah sama. Ia bukan lagi wilayah yang dihuni oleh kata, oleh kalam, oleh logos dan metafisika, melainkan suatu ruang yang berada di antara kata-kata dan kebisuan. Antara pemikiran dan non-pemikiran, antara pernyataan dan keheningan.

Kontribusi penting dalam kajiannya tersebut adalah kritiknya terhadap basis kontruksi keilmuan kalam, yang tetap tak beranjak dari asumsi-asumsi tradisionalnya yang membelenggu pemahaman umat.

Sehingga terjadi dominasi pengetahuan tertentu tentang Tuhan (klaim pengetahuan) seraya menafikan pengetahuan lainnya. Juga tentang kritiknya terhadap kebenaran dalam beragama baik dalam lingkup agama-agama maupun aliran tertentu di dalam agama.

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts