NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Waketum Gerindra Arief Poyuono menyarankan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar sebaiknya mendukung Komisi Pemberantasn Korupsi (KPK) untuk menahan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov).
Menurut Poyu, dukungan dari presiden Jokowi ini penting, sebagai upaya KPK mendapatkan dukung moral. “Alias tidak melempem dan ragu-ragu untuk membongkar kasus mega korupsi proyek e-KTP,” ungkap dia dalam keterangan tertulis, Kamis (14/9/2017).
Apalagi pidato Jokowi di depan MPR/DPR beberapa pekan lalu saat pidato kenegaraan 17 Agustus, ungkap Poyu dengan jelas bahwa presiden tampak mendukung penuh proses pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Kasus tersangkanya Setnov oleh KPK jika Joko Widodo mendukung KPK tidak akan membuat Joko Widodo dilengserkan seperti Gus Dur saat Akbar Tanjung di tahan Kejaksaan agung,” ujar dia.
Begitu juga dengan para pimpinan dan anggota DPR RI, lanjut dia, harus segera buat mosi tidak percaya pada Ketua DPR dan Pimpinan DPR yang terkesan melindungi Setnov. Dengan mengintervensi proses pemeriksaan Setnov sebagai tersangka dalam kasus korupsi e-KTP.
“Jangan takut. DPR tanpa Ketua DPR juga masih bisa bekerja melaksanakan tugas-tugasnya sebagai institusi negara yang mewakili suara rakyat,” tegas Poyu.
Dirinya juga mengingatkan agar KPK juga tak perlu ragu untuk memeriksa paksa Setnov yang katanya sakit. “Sebab kasus mantan dubes Malaysia yang tersangkut kasus korupsi juga dulu ditangkap dan diperiksa dalam keadaan sakit dan dijemput paksa dirumah sakit,” ungkapnya.
“Jangan ragu KPK, pasti KPK didukung oleh masyarakat kok,” tandasnya. (ad/an)
Editor: Romandhon