NUSANTARANEWS.CO, Tal Afar – ISIS kembali menelan kekalahan di Irak. Sebelumnya ISIS sudah dipukul mundur pasukan pemerintah yang didukung penuh Rusia dan Iran. Bahkan, pasukan pemerintah sudah mengklaim kemenangan menyusul direbutnya kota Homs dan kota kuno Palmyra dari tangan ISIS.
Di Irak, salah satu markas ISIS di Tal Afar juga dilaporkan telah berhasil dikuasai pasukan Irak. ISIS di wilayah barat laut Irak itu diserang pasukan Irak dan dengan cepat mengambil-alih kota sepenuhnya menyusul para militan kalah jumlah dan kelelahan.
Direbutnya Tal Afar ini dikonfirmasi seorang juru bicara militer Irak pada Sabtu (26/8). Bagaimana pun, Tal Afar merupakan tempat berkembang biaknya kelompok jihad di Irak. Dan laporan militer Irak mengutarakan bahwa para militan sudah tidak lagi memiliki struktur komando dan kontrol di daerah-daerah di sebelah barat Mosul.
Baca: Amerika Serikat Kalah Perang di Suriah Melawan Rusia dan Iran
Sekali lagi, militan ISIS di Tal Afar didukung penuh AS. Sekitar 2.000 anggota militan diterjunkan pada 20 Agustus lalu untuk merebut kota, dan harus berhadapan langsung dengan pasukan Irak yang diperkirakan berjumlah 50.000 orang.
“Kota Tal Afar akan sepenuhnya jatuh ke tangan pasukan kita, hanya lima persen yang masih tersisa berada di bawah kendali ISIS,” kata seorang jurubicara militer kepada Reuters.
“Insya Allah, bagian yang tersisa akan segera dibebaskan,” kata Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Jaafari pada sebuah konferensi pers dengan mitranya dari Prancis, Jean-Yves Le Drian, dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly, di Baghdad.
Tal Afar merupakan jalur pasokan antara Suriah dan Mosul, sekitar 80 kilometer (50 mil) ke arah timur. Jalur ini diketahui digunakan ISIS Irak dan Suriah membangun kekuatan.
Seperti diketahui, campur tangan AS di medan konflik Suriah dan Irak telah melahirkan tokoh-tokoh militan bersenjata di kedua kawasan ini, yakni ISIS dan Jabhat Al-Nusra. Tumbuh suburnya ISIS telah membuat Irak dan Suriah menjadi krisis regional dan internasional. AS yang mendukung kubu oposisi pemerintahan telah mempersenjatai ISIS yang mengakibatkan krisis Suriah berkobar semakin besar sejak 2011 silam. Dan Tal Afar, disebut-sebut sebagai salah satu kota yang telah memproduksi tokoh-tokoh militan bersenjata ISIS.
Jatuhnya Tartus, Latakia, Damaskus dan Aleppo ke tangan pasukan pemerintah membuat daerah-daerah tersebut mulai ditinggalkan ISIS.
Jatuhnya Mosul juga sebagai pertanda berakhirnya kekuasaan ISIS di kawasan tersebut yang diproklamirkan pada 2014 silam.
Jumlah warga sipil yang diyakini tinggal di kota tersebut pada awal serangan tersebut diperkirakan antara 10.000 dan 20.000 oleh militer A.S.
Artinya, jatuhnya kamp-kamp ISIS di Irak dan Suriah sekaligus menandai semakin terdesaknya pasukan militan yang disokong AS itu. (ed)
Editor: Eriec Dieda