NUSANTARANEWS.CO – Muncul kecurigaan adanya operasi mafia importir dibalik bantuan sapi dan daging sapi impor. Kecurigaan tersebut bersumber dari Ketua Paguyuban Pedagang Daging Sapi dan Daging Segar (PPDS) Jawa Timur Muthowif.
Muthowif mengatakan instruksi presiden untuk menekan harga daging sapi hingga 80 Ribu/Kg memiliki kaitan dengan berkelindannya bantuan sapi oleh mafia importir. Hanya saja, dirinya mengaku belum bisa membuka data jumlah sapi dari bantuan para mafia impor untuk merekayasa dan menekan harga daging sapi tersebut.
“Biar data jumlah sapi dan daging impor harus dibongkar oleh aparat penegak hukum,” ujar Muthowif di Jakarta, Kamis (9/6/2016). (Baca juga: Pencitraan Jokowi Penyebab Harga Daging Sapi Mahal)
Sementara itu, wakil ketua komisi IV DPR Daniel Johan tidak menampik adanya permainan mafia atau kartel daging sejauh ini. Hanya saja, ia berharap agar Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Bahan Pokok dan Makanan yang dibentuk Bareskrim dapat berperan dalam memangkas perilaku mafia daging.
Bahkan, Politisi PKB tersebut berharap Satgas Pengendalian Harga Bahan Pokok dapat memberantas keberadaan mafia pada rantai bisnis pendistribusian bahan pokok. “Kalau salah ya berantas secara Undang-Undang,” ungkap Daniel. (Baca: Siapa Mafia Daging Sapi?)
Sebelumnya, wakil ketua MPR Osman Sapta Odang juga menyinggung bahwa meningginya harga daging akibat permainan para kartel. Bahkan dia menyebutkan adanya lima kartel besar yang tengah bermain curang hingga menyebabkan harga daging melambung tinggi. “Lima kartel besar sedikit-dikitnya dan itu sudah tahu kita. Saya tidak mau buka dulu, kalau dibuka nanti kabur. Biarkan aparat keamanan yang menertibkan dia,” ucap Oesman. (Hatiem)