NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kerap Berulah Kontroversial, Iriawan Dinilai Memang Patut Diganti. Masa bakti Irjen M Iriawan sebagai Kapolda Metro Jaya sudah purna. Ia menjadi salah satu pejabat tinggi Polda Metro Jaya yang dirotasi sesuai Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1768/VII/2017 Kamis (20/7/2017). Irjen M Iriawan dimutasi ke posisi Asisten Operasi Kapolri. Posisi yang ditinggalkannya akan diisi oleh Irjen Idham Aziz.
Menurut Indo Police Watch, digesernya M Iriawan ke posisi Asops Polri merupakan langkah tepat mengingat sejumlah pertimbangan.
“Saya kira Irjen Iriawan sudah sangat tepat diplot sebaga Asops Polri. Apalagi sebelumnya yang bersangkutan tiba-tiba sebagai Kapolda Metro berkunjung ke Batam tempat ditangkapnya kapal pengangkut 1 ton narkoba, yang sesungguhnya yang melakukan kunjungan itu harusnya porsi Kapolri atau Asops Polri,” kata Neta S Pane saat diminta pendapatnya, Sabtu (22/7/2017).
Menurutnya, dari kunjungan ke Batam itu terlihat bahwa Irjen Iriawan sangat tepat sebagai Asops dan Mabes Polri mengakomodirnya.
Baca: Kapolda Metro Jaya Diganti Idham Aziz, Iriawan Jadi Asisten Operasi Kapolri
Iriawan menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya selama 10 bulan sejak 16 September 2016. Berdasarkan Surat Telegram tersebut, Iriawan menduduki jabatan baru sebagai Asops Polri menggantikan Irjen Polisi Unggung Cahyono. Unggung sendiri menjadi Asisten Logistik Kapolri mengisi jabatan yang sebelumnya ditempati Irjen Polisi Eko Hadi Sutedja.
Sedangkan Kapolda Metro Jaya dijabat Irjen Polisi Idham Aziz. Nama terakhir ini sebelumnya sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Mabes Polri.
“Dari mutasi kali ini yang paling menarik untuk dicermati memang pergantian Kapolda Metro. Indo Police Watch memberi apresiasi pada Mabes Polri yang sudah berani memutasi Irjen Iriawan yang selama ini dikenal sebagai ‘orang kuat’ dan penempatannya sebagai Asops. Kenapa Iriawan dinilai sebagai orang kuat, karena selama bertugas ia banyak melakukan hal kontroversial hingga ibukota Jakarta hingar-bingar,” jelas Neta.
Baca: Hermansyah Dibacok, Sikap Polisi Aneh
Sementara, kata dia, hal krusial di Jakarta yakni kemacetan lalu lintas seperti tidak tertangani maksimal.
“Dipilihnya Kadiv Propam sebagai Kapolda Metro adalah langkah yang tepat. Selain mengikuti jejak Iriawan yang dari Kadiv Propam jadi Kapolda Metro, pengakatan ini juga merupakan kaderisasi karena Kapolda Metro dari angkatan yang jauh lebih muda,” terang dia.
Baca juga: Tiga Sinyalemen Kapolda Metro Jaya Bela Ahok
Ditambahkan Neta, hal yang paling penting bagi Kapolda Metro yang baru sosoknya mampu membawa ketenangan untuk Jakarta dan tidak melakukan hal-hal yang memunculkan kontroversi dan kegaduhan.
“Namun yang paling penting Kapolda (Metro Jaya) yang baru harus segera memikirkan strategi dalam mengatasi kemacetan lalu lintas ibukota. Sebab, persoalan krusial di Jakarta saat ini adalah masalah lalu lintas. Di era Kapolda Iriawan persoalan lalu lintas Jakarta seperti tidak tersentuh. Selain itu, Kapolda yang baru harus mampu melakukan pendekatan dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat. terutama ulama agar situasi ibukota menjelang Pilpres 2019 nanti bisa lebih kondusif,” pungkasnya.
Pewarta: Eriec Dieda