Berita UtamaHeadlineHot TopicTerbaru

Theresa May: Islamphobia Termasuk Jenis Ekstremisme dan Terorisme

PM Inggris, Theresa May. (Photo: Stefan Rousseau/WPA Pool/Getty Images)

NUSANTARANEWS.CO, London – Usaha mendefinisikan terorisme secara benar, tepat dan komprehensif adalah tantangan berat studi terorisme dan kontra-terorisme. Dikatakan berat karena dalam perspektif hukum perlu adanya kesepakatan bersama tentang definisi terorisme untuk menghindari risiko penyalahgunaan kekuasaan.

Terlepas dari itu, terbaru Perdana Menteri Inggris Theresa May meradang dalam sebuah rapat kabinet untuk membahas aksi terorisme yang dialami jamaah shalat tarawih di dekat masjid Finsbury Park, London pada Senin (19/6)) dini hari waktu setempat. Aksi brutal yang tergolong tindakan terorisme ini dilakukan seorang pria bernama Darren Osborne (47). Dengan mobil yang dikendarainya, Darren menabrak kumpulan jamaah shalat tarawih yang tengah berjalan kaki hendak pulang ke rumah. Setelah menabrak, Darren melakukan penusukan terhadap korban dan akhirnya 1 tewas dan 10 lainnya terluka.

May geram setelah mengetahui tindakan brutal yang tergolong aksi teror ini. Bagaimana tidak, dalam kurun waktu sebulan, sudah ada empat kali serangan teror di Inggris. Terhadap serangan di dekat masjid Fansbury Park ini, May menegaskan bahwa itu sikap islamphobia karena diketahui yang menjadi target serangan jamaah muslim. Kata May, sikap islamphobia yang dipertontonkan Darren termasuk ekstremisme.

Baca Juga:  Blokade Laut Merah dan Serangan Rudal Yaman Terhadap Israel

“Sudah terlalu banyak intoleransi untuk para ekstremisme di negara kita selama bertahun-tahun. Artinya esktremisme ada berbagai jenis, termasuk pula islamphobia,” ujar May mengacau pada aksi brutal Darren seperti dilansir BBC.

Baca juga: Istilah Terorisme di Waktu yang Berbeda

May merasa sangat muak dengan tindakan terorisme yang dilakukan Darren. Ia bersumpah tindakan serupa tidak akan pernah terjadi lagi, termasuk menjadikan muslim sebagai target teror.

“Ini adalah serangan terhadap muslim, dekat tempat ibadah mereka dan seperti semua terorisme lainnya, apa pun bentuknya,” tegas May.

May mengingatkan bahwa terorisme, ekstremisme dan tindakan kebencian terdiri dari banyak bentuknya termasuk tindakan Darren itu. Dan May pun menyerukan agar semua pihak bersama-sama memperhatikan insiden semacam ini serta menindak tegas siapapun pelakunya. Dalam pandangan May, selain kebebasan bicara, mengeluarkan pendapat, menjalani hidup, kebebasan memeluk agama dan keyakinan dengan damai juga mutlak mendapatkan perlindungan. (ed)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 22