NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Beredar pemberitaan khususnya di media sosial bahwa Banser dan Ansor melakukan penyerangan terhada rumah Ketua FPI DKI Jakarta, antara Senin (17/4/2017) malam hingga Selasa (18/4/2017) dini hari.
Gerakan Pemuda (GP) Ansor membantah telah melakukan penyerangan tersebut. Dikatakan, informasi yang tersebut itu merupakan kabar bohong alias fitnah untuk membuat kegaduhan baru di Jakarta, khususnya menjelang pelaksanaan pesta demokrasi putaran kedua.
Dalam pernyataanya sikap GP Ansor dinyatakan bahwa, berdasarkan analisis dan pemantauan berita dan sosial media yang dilakukan di War Room Ansor, GP Ansor menemukan fakta-fakta adanya fitnah, berita bohong dan provokasi terhadap Ansor maupun Banser, terutama sejak GP Ansor dengan tegas menolak penyebaran ideologi HTI yang ingin merubah Pancasila, maupun ketegasan sikap GP Ansor untuk tidak mendukung siapa pun yang selingkuh dengan kelompok radikal.
“GP Ansor menegaskan bahwa kami bukanlah organisasi politik. GP Ansor penjaga tegaknya nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, keutuhan NKRI, dan martabat konstitusi kita,” tegas Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangannya kepada Nusantaranews, Selasa (18/4/2017).
“GP Ansor merasakan bahwa fitnah, berita bohong dan provokasi terhadap sahabat-sahabat Ansor maupun Banser, baik individu maupun organisasi semakin menggila menjelang Pilkada DKI ini, di mana fitnah, berita bohong dan provokasi itu berupa perobekan spanduk penolakan GP Ansor terhadap HTI – yang juga disebar di sosial media, berita bohong bahwa ada Ketua Cabang Ansor yang mengundurkan diri untuk kemudian memilih menjadi Ketua Pimpinan Wilayah FPI, dan terakhir, terkait berita bohong – yang berawal dari fitnah di sosial media bahwa sahabat-sahabat Ansor dan Banser melakukan penyerangan terhadap rumah Ketua FPI DKI Jakarta dini hari tadi,” sambung Yaqut panjang lebar.
Beredarkan kabar yang disebut hoax itu, GP Ansor menyatakan kekecewaan yang mendalam, mengutuk dan mempertimbangkan untuk melakukan langkah-langkah hukum terhadap media-media yang secara khusus menyebarkan berita bohong terkait penyerangan rumah Ketua FPI DKI Jakarta, karena berita tersebut tidak sesuai dengan etika dan kaidah jurnalistik yang berimbang (cover both sides) dan hanya mengutip cuitan sepihak di twitter tanpa verifikasi yang ketat.
“GP Ansor sekali menegaskan bahwa “tidak benar”, sahabat-sahabat Banser menyerang rumah Ketua FPI DKI Jakarta dini hari tadi, dan menilai bahwa itu fitnah dan upaya adu domba untuk membuat Jakarta tidak kondusif menghadapi Pilkada esok hari,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Yaqut.
Selanjutnya, GP Ansor memandang perlu untuk memberikan klarifikasi bahwa sahabat-sahabat Ansor dan Banser dini hari tadi sekitar jam 1 pagi, baru saja selesai melakukan Rapat Pleno di Konferensi Besar di Markas GP Ansor, dan mendapatkan laporan bahwa rumah cucu perempuan KH Wahab Chasbullah, salah satu pendiri NU dan juga Pahlawan Nasional, dikepung oleh gerombolan orang tak dikenal, namun patut diduga dari atribut-atribut yang dipakai berasal dari FPI.
Tidak hanya itu, berdasarkan laporan, sahabat-sahabat Banser di bawah koordinasi sahabat Ibadullah (Komandan Banser Riau) didampingi oleh aparat Kepoolisian melakukan pengawalan dan pendampingan cucu perempuan KH Wahab Chasbullah tersebut, yang dini hari itu menyelamatkan diri di Kantor Polres Jakarta Pusat untuk menghindarkan diri dari intimidasi dan hal-hal yang tak diinginkan, khususnya pasca adanya fitnah yang keji bahwa beliau membagi sembako sejak kemarin sore, agar bisa pulang kembali ke rumahnya dengan selamat.
“GP Ansor perlu menegaskan bahwa saat pengawalan cucu perempuan KH Wahab Chasbullah tersebut, tidak ada seorang pun anggota Banser yang menyadari dan mengetahui bahwa di dekat lokasi tersebut ada markas atau rumah Ketua FPI Jakarta. Maka sangatlah tidak mungkin sahabat-sahabat Banser melakukan serangan,” ungkap Gus Yagut.
Hal ini, lanjutnya, diperkuat dengan pernyataan dari Polda Metro Jaya bahwa tidak ada serangan terhadap Rumah Ketua FPI DKI. Bahkan justru sebaliknya, sahabat-sahabat Banser justru diserang membabi buta dengan lemparan batu dan lain-lainnya. Hingga akhirnya cucu perempuan KH Wahab Chasbullah dan sahabatsahabat Banser yang mengawal beliau justru terpaksa terperangkap di dalam salah satu rumah di Gang Kramat Lontar tersebut selama kurang lebih satu jam.
Terakhir, GP Ansor memandang bahwa evakuasi perlu dilakukan segera untuk menyelamatkan cucu perempuan KH Wahab Chasbullah dan sahabat-sahabat Banser yang terperangkap tersebut, dengan cara berkoordinasi dengan pihak Kepolisian setempat, dan bukan dengan pengerahan massa serta main hakim sendiri.
“GP Ansor sekali lagi menegaskan dan menyerukan kepada seluruh sahabat-sahabat anggota, kader maupun pengurus Ansor dan Banser untuk siaga satu komando, tetap mencintai republik ini, mengawal Pancasila dan kebhinnekaan, serta tidak tinggal diam terhadap semua fitnah, berita bohong dan fitnah,” tandasnya.
Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman