NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pilkada DKI Jakarta 2017 yang telah menyedot perhatian masyarakat luas baik secara nasional maupun hingga luar negeri. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) DKI Jakarta telah masuk dalam babak ‘Sudden Death’ antara pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat melawan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno.
Menurut Koordinator Indonesia Network Election Survei (INES) DKI Jakarta, Sutisna, Pilgub DKI Jakarta kali ini sangatlah menarik untuk dilakukan survei kepada masyarakat. “Pertarungan kedua paslon ini sangat menarik untuk dilakukan survei Jajak Pendapat masyarakat Jakarta dalam memberikan penilaian dan pilihan kepada kedua paslon tersebut,” ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (15/4/2017).
Dalam survei yang dilakukan oleh INES terkait program kerja Ahok-Djarot yang ditawarkan dalam kampanye, Sutisna mengatakan, sebanyak 67,3% warga menilai bahwa program kerjanya sangat menarik, sedangkan program kerja Anies-Sandi dinilai sangat menarik oleh 71,2% masyarakat Jakarta.
Sutisna menjelaskan, dari hasil survei ketika ditanyakan kepada masyarakat Jakarta, pasangan mana yang akan dipilih nanti pada saat pencoblosan, maka sebanyak 57,2% masyarakat Jakarta akan memilih Anies-Sandi. Sedangkan yang akan memilih Ahok-Djarot sebanyak 40,2% dan sebesar 2,6% menyatakan abstain atau golongan putih (golput).
“Dari hasil survei diketahui bahwa ketika masyarakat Jakarta yang telah menyatakan pilihan pada kedua paslon tersebut didapati sebanyak 12,1% responden adalah warga yang masih mungkin mengubah pilihannya seusai pilihannya sejak awal. Kemudian 7,3% responden ragu-ragu, 63,3% responden menyatakan tak akan mengubah pilihannya, sedangkan 17,3% responden tidak menjawab atau rahasia,” ujarnya.
Dari hasil survei yang dilakukan, Sutisna memprediksi bahwa pasangan Anies-Sandi akan memimpin Jakarta periode 2017-2022. “Kita prediksi pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno akan terpilih sebagai Kepala Daerah Jakarta yang baru mengantikan Basuki Tjahaja-Djarot Syaiful,” katanya.
Sekadar informasi, survei digelar sejak 6-13 April 2017 mengambil sample atau responden sebanyak 2.660 warga Jakarta yang memiliki hak pilih dan tercantum namanya dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada tanggal 19 April 2107 mendatang. Sample dipilih secara acak di 44 kecamatan yang tersebar 260 Kelurahan di Provinsi DKI Jakarta dengan mengunakan teknik multistage random sampling dengan Margin of Error +/- 1.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Untuk Demografi Responden berdasarkan jenis kelamin terdiri dari wanita sebanyak 49,3% dan laki-laki sebanyak 50,7%, berdasarkan tingkat pendidikan Tidak Lulus SD-Lulus SD sebanyak 12,3%, Tidak Lulus SMP-Lulus SMP sebanyak 17,3%, Tidak Lulus SLTA-Lulus SLTA sebanyak 43,7%, Lulusan D3 sd S2 sebanyak 26,7%.
Berdasarkan agama yang dianut responden beragama Islam 82,3%, Protestan 5,7%, Katolik 5,2%, Budha 3,1%, Hindu 1,3%, Konghucu 2,4%. Hasil Survei terkait penilaian masyarakat terhadap kedua paslon mengenai penguasaan dan penanganan masalah di Jakarta.
“Pasangan Basuki Tjahaja-Djarot dinilai mampu menguasai dan menangani masalah di Jakarta dinilai mampu oleh masyarakat Jakarta dengan skor 60,2%. Sedangkan Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dinilai mampu dengan skors 64,3%,” ungkapnya.
Dari jawaban masyarakat tersebut, didapati kalau masyarakat menilai bahwa Ahok-Djarot yang meneruskan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Gubernur dianggap gagal mengatasi kemacetan dan banjir di Jakarta dalam 3 tahun sesuai janji kampanye mereka pada Pilkada 2012 lalu. (DM)
Editor: Romandhon