NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pakar ekonomi Faisal Basri menilai progres pemerintah gagal dalam meningkatkan laju pembangunan nasional di bidang ekonomi. Bahkan, menurut dia, pemerintah mencatat kegagalan hingga capaian prestasi paling rendah.
“Kita butuh ribuan dasep, ekonomi kita melambat, tidk pernah lagi kita tumbuh diats 7%. Melambat sudah capai titik terendah,” ujar Faisal saat diskusi bulanan MMD Initiative bertema “Menolak Kriminalisasi Keebijakan” di kantor MMD Initiative di jalan Dempo, Menteng, Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Faisal mengaku heran pemerintah gagal dalam berbagai aspek yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat. Ia mempertanyakan kebijakan pemerintah yang tidak mampu melakukan proteksi pasar hingga terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok.
“Lihat saja ngurus cabe saja gak selesai-selesai. Debat freeport saja tidak selesai-selesai, industri manufakturnya juga loyo terus. Ini jenis pemimpin yang mindsetnya dagang,” ungkapnya.
Faisal berpandangan hingga saat ini belum ada perkembangan signifikan pada neraca perdagangan Indonesia.
“Kalau kita lihat masih melambat, Kekurangan energi tenaga dan daya. Akibatnya kita makin tertinggal dari negara lain, dari segi kesejahteraannya. Padahal titik memulainya sama,” paparnya.
Reporter: Ahmad Hatiem
