NUSANTARANEWS.CO – Sadar akan pesona pantai dan wisata eksotis bawah laut pulau Gili Labakyang makin diminati warga luar Madura, Prodi Ilmu Komunikasi FISIB Universitas Trunojoyo Madura akan mengadakan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan tersebut untuk giatkan warga desa dalam ikut kembangkan potensi wisata melalui publikasi media online, tatakelola potensi lokal dan layanan wisata terbaik kepada pengunjung.
Kegiatan pemberdayaan yang bertajuk “Public Service Communication for Tourism” ini, akan diselenggarakan selama sehari penuh pada Minggu, 13 November 2016, di desa Kombang, kecamatan Talango, Sumenep. Kegiatan bertujuan untuk melatih kemandirian warga lokal khususnya para pemuda dan remaja untuk mampu berkontribusi membesarkan nama dan potensi wisata pulau Gili Labak ke masyarakat luas.
Surokim selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi UTM menjelaskan bahwa, diera masyarakat digital semua informasi mengenai potensi wisata daerah dapat tersebar cepat dan diketahui oleh publik melalui media online, bahkan tidak sedikit masyarakat mendapatkan sebaran informasi lewat group media sosial mereka.
“Untuk itu, kemandirian dan kecakapan warga lokal dalam ikut sebarkan keeksotisan Gili Labak menjadi penting bagi kemajuan wisata yang dapat dikelola sendiri oleh warga lokal,” ujarnya, Sabtu (12/11).
Selama ini postingan informasi wisata Gili Labak banyak dilakukan oleh pengunjung (wisatawan lokal). Banyak potensi wisata di sekitar kepulauan Sumenep ini yang tentunya lebih diketahui dan dapat dikemas informasinya secara menarik oleh penduduk lokal.
Untuk itu, fokus kegiatan akan ditekankan pada tiga ranah pemberdayaan, yakni pertama, pelatihan dan pendampingan kecakapan warga dalam menggunakan teknologi komunikasi, misal: melalui perangkat sederhana HP android untuk memproduksi berita, memposting video dan penyebaran informasi wisata ke media online maupun media sosial. Kedua, pelatihan pengelolaan potensi desa sebagai pendukung wisata Gili Labak. Ketiga, pelatihan excellent service kepada turis dan pengunjung berupa cara menjamu tamu, ketangkasan penyediaan kebutuhan tamu, dan pengemasan budaya lokal dalam menjamu pengunjung.
Semua ini diperlukan supaya potensi yang ada di Gili Labak semakin menarik minat wisatawan, dan terpenting lagi dapat terwartakan secara cepat dan meluas ke publik oleh warga lokal sendiri.
Imam Sofyan, selaku tim pelaksana juga menuturkan bahwa Gili Labak adalah salah satu pulau yang dapat dijadikan sebagai destinasi wisata andalan Madura bagi warga yang menyukai aktifitas snorkling dan diving. Keunikan desa dapat dikemas supaya semakin dirindukan oleh pengunjung.
“Terdapat kurang lebih 37 KK dipulau Gili Labak, beberapa pemuda dapat dibekali dengan beragam keterampilan karena pada merekalah kelangsungan wisata Gili Labak dapat semakin dirasakandan dicintai oleh masyarakat Indonesia dan diketahui oleh turis asing”, kata Imam, Sabtu (12/11).
Dengan pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung wisata pulau gili labak dan menjadi satu tempat destinasi wisatawan asing selain di pulau bali, lombok dan pulau-pulau terkenal di indonesia. Dampak positif dari pelatihan yang dilakukan oleh program studi ilmu komunikasi UTM adalah memberdayakan potensi sumberdaya manusia dengan meng-eksplore keindahan wisata pantai di pulau Gili Labak, Sumenep-Madura. (IS/red-02)