NUSANTARANEWS.CO, Lanny Jaya – Adanya ritual bakar batu yang digelar oleh Satgas Yonmek 203/Arya Kemuning bersama masyarakat di Desa Umbana, seakan menjadi penanda jika Kemanunggalan TNI dan rakyat di Tanah Papua, kian mengental.
Kegiatan ritual bakar baku itu, juga turut dihadiri oleh beberapa elemen masyarakat seperti dari tokoh adat, tokoh agama dan toko pemuda di Desa Umbana.
Dansatgas Yonmek 203/Arya Kemuning, Mayor Inf Achmad Zacky mengatakan, upacara bakar batu itu dilakukan dengan harapan terwujudnya semangat gotong-royong dan kebersamaan antara Satgas dan masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan bukti nyata jika Satgas Yonmek 203/AK diterima dengan baik oleh masyarakat,” ujar Dansatgas. Kamis, 18 Agustus 2022.
Terpisah, Jacob menambahkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi dan berterima kasih dengan adanya keterlibatan Satgas pada acara tersebut.
Pasalnya, bakar batu yang sudah menjadi tradisi masyarakat di Tanah Papua itu, mendapat dukungan dari pihak Satgas.
“Keberadaan Satgas, sangat membantu masyarakat di Desa kami. Kami berharap, kerukunan dan kebersamaan ini bisa terus terjalin dengan baik,” ujar salah satu tokoh masyarakat Desa Umbana itu.
Sebagai informasi, Tradisi Bakar Batu menurut Wikipedia adalah salah satu tradisi penting di Papua Pegunungan yakni ritual memasak bersama-sama warga satu kampung yang bertujuan untuk bersyukur, bersilaturahmi (mengumpulkan sanak saudara dan kerabat, menyambut kebahagiaan (kelahiran, perkawinan adat, penobatan kepala suku), atau untuk mengumpulkan prajurit untuk berperang. Tradisi Bakar Batu umumnya dilakukan oleh suku pedalaman/pegunungan, seperti di Lembah Baliem, Paniai, Nabire, Pegunungan Tengah, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Dekai, Yahukimo dll.
Disebut Bakar Batu karena benar-benar batu dibakar hingga panas membara, kemudian ditumpuk di atas makanan yang akan dimasak. (Red)