NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota Fraksi Demokrat DPR RI William Wandik membantah tudingan kelompok Moeldoko yang menyebut SBY dan AHY punya tujuan menyerang pemerintahan Jokowi.
“Itu tidak benar tuduhan tersebut,”jelas pria kelahiran Tolikara Papua ini saat dikonfirmasi,sabtu (17/7).Dikatakan pria yang juga Ketum GAMKI ini,pihaknya justru menuding pihak Moeldoko cs sebagai gerombolan orang putus asa.
“Mereka itu justru gerombolan orang putus asa. Sudah tak diakui pemerintah. Buktinya gugatan mereka ditolak sehingga tak ada lain membentuk opini yang menyesatkan ke publik. Saya kira seluruh masyarakat se Indonesia tahu siapa yang benar dan salah. Sudah tak ada jalan lain bagi mereka menyerang Demokrat dengan opini menyesatkan,” jelasnya.
Diungkapkan oleh William Wandik, kalaupun dalam beberapa hari terakhir partai Demokrat keras terhadap pemerintah dalam penanganan Covid-19, bukan berarti untuk menyerang pemerintah namun, mengingatkan pemerintah sebagai control membangun bukan menyerang pemerintah.
“Kami kontrol membangun bukan menyerang. Tapi kontrol membangun ini disalah artikan seolah-olah menyerang. Mereka (kubu Moeldoko cs) sudah kehilangan cara untuk menyerang Demokrat sehingga menyebar opini yang menyesatkan ke publik,” tandasnya.
Sekedar diketahui, Kepala Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Demokrat kubu moeldoko, Saiful Huda Ems (SHE) mengatakan sejak diajukannya gugatan ke PTUN akhir bulan Juni 2021 lalu oleh kuasa hukum DPP Partai Demokrat hasil KLB, kelompok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dilanda kepanikan yang luar biasa. Sehingga mereka terus-menerus menyerang pribadi Moeldoko, yang selalu dikait-kaitkan dengan jabatannya sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP).
Lebih lanjut SHE mengatakan, jika pernyataan AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang selalu menyudutkan Presiden Jokowi dengan selalu mengait-ngaitkan persoalan meningkatnya korban yang terdampak pandemi Covid-19 dengan Presiden Jokowi mungkin sangat mudah dibantah oleh banyak orang.
Bahkan berbalik menjadi serangan gelombang nyinyiran dari para netizen ke AHY dan istrinya (sekarang dapat predikat baru dari para Netizen sebagai Nyonya Nyinyir) termasuk Ibas, tiga politisi pemula yang banyak gaya. (setya)
