NUSANTARANEWS.CO – Amerika kecam tindakan agresif Cina di Laut Cina Selatan. Dalam sebuah pidato online terkait keamanan kawasan Indo-Pasifik pada Selasa (21/7) yang dimoderatori oleh Direktur Jenderal dan Kepala Eksekutif Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) John Chipman, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper mengkritik apa yang disebutnya tindakan agresif Cina. Esper mengatakan bahwa Partai Komunis Cina “terus terlibat dalam pelanggaran peraturan sistemik termasuk perilaku agresifnya di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur
Esper mengkritik tindakan agresif Cina di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur merujuk pada penenggelaman kapal nelayan Vietnam dan mengganggu eksplorasi minyak dan gas Malaysia.
Esper juga menambahkan bahwa militer Cina semakin meningkatkan aksinya di sekitar Kepulauan Senkaku yang dikuasai Jepang. Pemerintah Jepang mempertahankan kepulauan tersebut sebagai bagian dari wilayah Jepang berdasarkan sejarah dan hukum internasional. Dikatakan tidak ada masalah kedaulatan yang harus diselesaikan atas kepulauan tersebut.
“Kami sedang memantau semua situasi itu,” kata Esper, dalam presentasi khusus dari (IISS), sebuah badan penelitian yang berbasis di London.
Lebih jauh dikatakan, AS telah mendeklarasikan India sebagai ‘Mitra Pertahanan Utama’ pada tahun 2016, yang memungkinkan New Delhi mengakses dan mendapatkan teknologi pertahanan Amerika yang berteknologi tinggi dan sensitif, sesuatu yang hanya diberikan kepada sekutu terdekatnya.
Dikatakannya bahwa baru-baru ini, AS dan India telah menggelar latihan militer bersama sebagai wujud dari kemitraan AS-India yang kuat selama dua hari. Latihan itu pada hari Senin itu, berlangsung di Kepulauan Andaman & Nicobar yang melibatkan kapal perang India dan kapal Induk USS Nimitz.
“Kami melakukan latihan militer bersama pertama kami November lalu dan, seperti yang kita bicarakan hari ini, USS Nimitz sedang melakukan latihan gabungan dengan Angkatan Laut India di Samudera Hindia yang menunjukkan komitmen kita bersama untuk kerja sama angkatan laut yang lebih kuat dalam mendukung kebebasan dan keterbukaan Indo-Pasifik, ” katanya.
“Kami tidak mencari konflik,” kata Esper, kami berkomitmen untuk hubungan yang konstruktif dan berorientasi pada hasil dengan Cina – dan dalam hubungan pertahanan adalah untuk membuka jalur komunikasi dan pengurangan risiko.” (Banyu)