NUSANTARANEWS.CO – Kata Khamenei, AS tidak dapat menghentikan Iran. Ucapan itu muncul saat Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menggelar pembicaraan dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei di Teheran pada hari Kamis (13/06). Pemimpin Tertinggi itu mengatakan bahwa Iran tidak memiliki keinginan untuk mengejar teknologi senjata, tetapi Amerika Serikat (AS) tidak akan dapat menghentikan Teheran jika itu terjadi.
“Kami menentang senjata nuklir, dan saya telah mengeluarkan fatwa yang melarang senjata nuklir, tetapi bahkan jika kami ingin memilikinya, Amerika tidak akan dapat melakukan apa pun” untuk menghentikan Iran, kata Khamenei.
Berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang berada di Teheran dalam upaya untuk membantu meredakan ketegangan antara Iran dan AS.
Khamenei mengatakan, “Saya tidak punya respons untuknya dan tidak akan menjawabnya,” kata pemimpin itu, seraya menambahkan dia tidak “menganggap Trump sebagai orang yang pantas untuk bertukar pesan.”
Iran “tidak mempercayai Amerika dan tidak akan mengulangi pengalaman pahit dari negosiasi sebelumnya dengan Amerika,” kata Khamenei, merujuk pada kesepakatan bersama Rencana Aksi Komprehensif (JCPOA) di mana AS membatalkan secara sepihak dan kemudian malah menekan Iran dengan serangkaian sanksi perbankan dan energi yang berat.
Iran tidak akan bernegosiasi dengan AS “di bawah tekanan”, Khamenei bahkan menuduh Presiden Trump merencanakan pergantian pemerintahan di Iran.
Berbicara kepada wartawan setelah pertemuannya dengan Khamenei, Perdana Menteri Abe mengatakan bahwa Presiden Trump, saat bertemu di Tokyo telah mengindikasikan bahwa AS tidak menginginkan adanya peningkatan ketegangan. Demikian kata Abe menyampaikan pesan kepada Khamenei terkait pemikiran Presiden Trump atas situasi ini.
Abe juga mengatakan bahwa Khamenei bertekad untuk mengupayakan perdamaian, yang digambarkan Abe sebagai langkah besar menuju stabilitas dan perdamaian di kawasan.
Menyinggung pertemuannya dengan Presiden Rouhani sehari sebelumnya. Abe mengatakan Rouhani menyampaikan kepada dirinya bahwa Iran tidak menginginkan perang.
Terkait dengan pertemuan bilateral tersebut, muncul sebuah cuitan tweeter berbahasa Inggris atas nama pemimpin tertinggi Iran yang mengatakan, “AS tidak memiliki ‘kompetensi’ untuk mengatakan negara mana yang harus atau tidak seharusnya memiliki senjata nuklir, bunyi pesan tersebut. (Banyu)
