NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua Umum PBNU Maksum Machfoed mengaku mengapresiasi rencana aksi warga New Zealand khususnya kaum perempuan yang hendak menggelar aksi mengenakan jilbab pada Jumat, 22 Maret 2019. Aksi ini untuk memperingati tragedi penembakan warga muslim New Zealand yang terjadi seminggu lalu.
“Bagus sekali, itu simbolis, tapi itu muncul dari ketulusan teman teman di sana. Kami sangat mengapresiasi sekali,” kata Maksum Machfoed saat ditanya wartawan di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).
Ia menyampaikan ungkapan rasa terima yang sangat besar terhadap aksi solidaritas warga New Zealand tersebut.
“Dan kalau mau jujur kadang kadang ekstremitas seperti itu membangkitkan solidaritas kita,” sambungnya.
Aksi teror yang terjadi di dua masjid di New Zealand beberapa waktu lalu, lanjut dia, mampu menyadarkan publik bahwa orang Islam sejatinya bukan teroris. Sebab pelaku teror tidak mengenal agama.
“Baru sadar bahwa ngisruh (pembuat kisruh) bukan orang Islam. Yang teroris bukan orang Islam. Bahkan ada yang mengklaim bahwa teroris itu tidak punya agama. Bahwa (ternyata) yang Islam ada, yang Kristiani ada. Tidak orang kulit hitam, tidak orang Timur Tengah tapi yang kulit putih juga ada,” jelasnya.
Sebagai informasi, untuk mengecam aksi penembakan warga muslim di News Zealand, para perempuan di sana akan menggelar aksi mengenakan jilbab, yang menjadi representasi umat muslim.
Pewarta: Romadhon
Editor: Eriec Dieda