Budaya / SeniPuisi

Merindu Cinta Sang Maha Sejati

Aku Mencintamu untuk Selamanya. (Ilustras: The True Love by Elena Kotliarker, Original Painting, Fine Art America - Foto: nusantaranews.co)
Aku Mencintamu untuk Selamanya. (Ilustras: The True Love by Elena Kotliarker, Original Painting, Fine Art America – Foto: nusantaranews.co)

Puisi Naela Nur Diyanti

 

Teruntuk Bumiayu

 

Kota kenangan sekarang

Tempat singgahan ternyaman sementara

Jagakan sudutmu tetap seperti itu

Sebab disitu cerita tentang aku dimulai

Pada caffe dan kedai yang disinggahi

Adalah tempat bernaung yang selalu dirindu

 

Purwokerto, 09 Oktober 2018

 

Cinta Sang Maha Sejati

 

Aku meninggalkan kopi malam ini

Dan tidur di pangkuan sunyi

Tapi hatiku terbang ke berbagai sisi

Mencari sang maha sejati

 

Hidupku terlalu banyak urusan duniawi

Sehingga kekasihku terbang ke langit tertinggi

Ia menangis karna hatinya terlukai

Tapi aku tak menyadari bahwa kekasihku terus mencintai

 

Dekatkan aku pada-Nya

Untuk mendekap hati-Nya

Menjaga luka-luka agar tak menyakiti-Nya

Yang aku tak kuat menanggungnya

 

Ia tanamkan cinta kepada manusia

Dalam  malam yang merenungi kuasanya

Membawa berita untuk mendekat kepada pemilik jagat raya

Yang menanti di ujung cakrawala

 

Purwokerto, 11 Oktober 2018

 

Baca Juga:  Ketum APTIKNAS Apresiasi Rekor MURI Menteri Kebudayaan RI Pertama

Menengadah Do’a

 

Sepasang tangan

Bergerak menuju harapan

Yang  di gelombang malam

Mencari celah do’a

Untuk hidup dalam pengharapa Tuan

Mencari jawaban atas kehidupan

 

Purwokerto, 13 Oktober 2018

 

Merindu

 

Terlalu lancang datang menggembara

Memasuki ruang semaunya

Menjadikan sepi sebagai pelampiasan

Sendiri sendu menangis tak karuan

Datang walau selintas

Untuk dongengku

Pada bulan yang merindu bintang

 

Purwokerto,15 Oktober 2018

 

Serbuk Melati

 

Harum bagai serbuk melati

Yang dihirup syahdu saranya

Diperbudak pagi hingga petang

Untuk sesuap serbuk yang sangat berharga

Tentang siang, sore, malam

Tanyakan padanya

Betapa hausnya aku ini

Dengan cinta itu

 

Purwokerto, 04 Oktober 2018

 

Syahdu

 

Sehembus angin menggoyangkan pepohonan

Hingga dedaunan mencari terombang ambing tanpa arah

Gunung menjulang tanpa tau batasan tingginya

Burung melambaikan sayapnya mengelilingi pantai

Sungguh

Betapa indah karunia-Mu Sang Kuasa

Tanpa mengucap seribu syair untuk memuja-Nya

 

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Purwokerto, 24 September 2018

 

Naela Nur Diyanti, dilahirkan di dusun Keser Kidul, winduaji 10/01, Paguyangan, Brebes, 28 Juli 2000. Naela anak pertama dari 2 bersaudara. Alumnus MAN 02 Brebes ini kini sedang menempuh pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto melawati jalur SPAN-PTKIN dengan fakultas yang dipilihnya yaitu Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan sekarang di kelas PAI B. Naela, santriwati di Ponpes Darul Abror (PPDA), watumas, Purwanegara, Purwokerto Utara. Naela bisa dihubungi melalui email: [email protected] atau akun fb Naela Nur Diyanti, dan IG: Naela_nd

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,190