Mancanegara

Denuklirisasi Semenanjung Korea Akan Berjalan Secara Bertahap

Rudal Balistik Nuklir Korea Utara
Rudal Balistik Nuklir Korea Utara

NUSANTARANEWS.CO – Presiden Amerika Sserikat (AS) Donald Trump dalam laman Twitternya menyatakan bahwa ada kemajuan yang luar biasa dalam rangka menuju denuklirisasi Korea Utara usai mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Korea Utara Kim Jong Un. Trump juga menulis di laman Twitternya saat terbang kembali ke AS dari Singapura, Ia mengatakan, “Tidak ada lagi peluncuran roket, uji coba atau riset nuklir! Tawanan pulang ke keluarga mereka.”

Trump juga mengatakan bahwa dirinya dan Kim menggelar pertemuan yang bersahabat dan menambahkan bahwa, “Semua orang bisa membuat perang, tapi hanya yang paling berani yang bisa membuat perdamaian!” Ia juga mengatakan Kim memiliki “kesempatan untuk dikenang sebagai pemimpin yang mengantarkan warganya ke era keamanan dan kesejahteraan yang jaya!”

Trump mengatakan ingin berterimakasih kepada Kim untuk mengambil langkah awal yang tegas menuju masa depan yang cerah bagi warganya.

Media Korea Utara menganggap pertemuan puncak dengan Amerika Serikat pada hari Selasa (12/06/2018) kemarin sebagai acara bersejarah guna menciptakan “sebuah perubahan radikal” dalam hubungan bilateral yang tidak bersahabat.

Baca Juga:  Pj Bupati Pamekasan Salurkan Beras Murah di Kecamatan Waru untuk Stabilitas Harga

Media pemerintah Korea Utara hari Rabu (13/06/2018) melaporkan untuk pertama kalinya bahwa pemimpin negara itu Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump telah menggelar “pertemuan bersejarah” di Singapura serta menandatangani sebuah pernyataan bersama.

Laporan itu menyebutkan kedua pemimpin tersebut sama-sama mengakui prinsip setahap demi setahap dan serentak dalam mencapai perdamaian, stabilitas, dan denuklirisasi Semenanjung Korea. Dikatakan bahwa Trump menunjukkan pemahamannya atas permintaan Korea Utara untuk mendenuklirisasi Semenanjung Korea secara bertahap.

Mengutip Kim yang mengatakan bahwa “membuat keputusan tegas dalam menghentikan aksi militer yang mengganggu dan tidak bersahabat terhadap satu sama lain adalah hal mendesak.”

Disebutkan Trump mengutarakan niatnya untuk menghentikan latihan militer bersama AS-Korea Selatan saat dialog antara Korea Utara dan AS berlangsung. (Aya)

 

 

Related Posts

1 of 3,066