HukumMancanegaraPolitik

9 Permintaan Demi Warga Rohingya yang Terbantai dan Terusir

NusantaraNews.co, Jakarta – Peristiwa mengerikan yang dialami warga Rohingya di Myanmar mengundang reaksi hebat dari berbagai kalangan di Indonesia. Nyaris semua ormas menyatakan sikap.

Reaksi itu lahir semata-mata karena keterpanggilan rasa kemanusiaan yang masih ada di dalam diri masing-masing. Sebab, tidak ada yang menghendaki pembunuhan atas anak-anak, wanita-pria dan para orang tua. Tidak ada!

Kegeraman dan kemarahan yang diuangkapkan siapapun setelah membaca kabar dari Myanmar, melihat foto di medsos yang mengerikan dan menonton video yang lebih menyesakkan dada lagi, tentulah sangat wajar. Bahkan, cukup mulia pula jika muncul tuntutan dan permintaan terhadap para pemangku kebijakan yang dinilai bisa menjadi penengah dan solusi bagi konflik di Myanmar, yakni pemerintah, komnas ham, dan organisasi ASEAN, dan PBB.

Kali ini, hasil pantauan redaksi NusantaraNews.co, setelah sikap dilancarkan oleh Muhammadiyah, PBNU, GP Ansor, PMII, Akadimisi, sejumlah petinggi partai, dan para aktivis, kini sikap itu dilancarkan oleh Presidium Alumni 212.

Baca Juga:  PWI Minta Ilham Bintang dan Timbo Siahaan Ditegur Keras, Ini Jawaban Dewan Kehormatan

“Melihat dan mengamati perkembangan yang terjadi di Myanmar, Presidium alumni 212 berkesimpulan telah terjadi upaya Genosida terhadap Muslim Rohingya,” kata Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Ma’arif melalui keterangan tertulisnya yang dikutip redaksi, Sabtu, 2 September 2017.

Karena itu, Presidium 212 menyatakan:

1.Mengutuk keras perlakuan biadab pemerintah Myanmar terhadap etnis muslim Rohingnya
2.Meminta kepada persatuan negara-negara Asia tenggara untuk melakukan tindakan tegas dan memberikan sanksi berat kepada pemerintah Myanmar
3.Meminta komisi Ham PBB  untuk mengeluarkan resolusinya, terkait pelanggaram Ham berat yang dilakukan oleh pemerintahan Aung San Suu Kyi
4.Menuntut kepada PBB untuk melakukan embargo kepada rezim  Aung San Suu Kyi
5.Meminta kepada komisi nobel perdamaian PBB untuk mencabut  hadiah nobel  yang diterima oleh Aung San Suu Kyi  pada tahun 2012
6.Meminta kepada pemerintahan Jokowi,untuk mengusir duta besar Myanmar dari Indonesia dan menutup kedutaanya
7.Menghimbau kepada seluruh komponen masyarakat khususnya umat Islam untuk melakukan aksi penggalangan dana untuk membantu umat Islam Rohingnya
8.Meminta umat Islam untuk mendukung aksi turun ke jalan mengusir duta besar Myanmar dari Indonesia
9.Menolak dengan tegas  pernyataan forum Budha Indonesia yang menyatakan bahwa krisis Rohingnya tidak ada kaitanya dengan agama dan etnis tertentu.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar Paripurna Laporan LKPJ Bupati TA 2023

Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 13