HukumPolitik

70 Persen Warga Jerman Ingin Burka Dilarang

NUSANTARANEWS.CO – Sebuah studi mengklaim 70 persen warga Jerman menginginkan Burka dilarang. Sementara pandangan sama juga diinginkan setengah warga Inggris.

Tapi di Amerika Serikat hanya seperempat orang menginginkan wajah yang ditutupi jilbab dilarang. Demikian menurut penelitian internasional, YouGov yang berbasis di Inggris, seperti dikutip Daily Mail.

Lebih dari 7.000 orang Jerman ditanya pada bulan Desember tentang pandangan mereka perihal Burka dan 69% mengatakan pemakainya harus diganjar hukuman. Namun, seperlima dari  warga Jerman memiliki pendapat yang berlawanan.

Di Inggris, setengah dari 1.609 orang ditanya larangan burka, 38 persen tidak setuju.

Beberapa waktu lalu, Kanselir Jerman Angela Merkel menyerukan larangan burqa setelah mengatakan cadar tidak tepat di Jerman.

Pemimpin berusia 62 tahun itu mengatakan partai konservatif CDU dalam sebuah konferensi sepakat melarang pemakaian Burka, dan kalau perlu dihukum.

Salah satu alasan Merkel setuju pelarangan Burka karena menjadi penghalang wanita muslimah untuk terintegrasi ke dalam masyarakat Jerman. Sehingga, pelarang akan segera diumumkan.

Baca Juga:  Terkait Kriminalisasi Wartawan Rosmely, Ini Catatan Saya untuk Kapolri

“Dari sudut pandang saya, seorang wanita benar-benar tertutup hampir tidak memiliki kesempatan untuk mengintegrasikan dirinya di Jerman,” ujar Merkel kepada Redaktionsnetzwerk.

Sikap Merkel ini berselang, seminggu setelah anggota parlemen Belanda melarang wanita Islam mengenakan cadar yang menutupi seluruh wajahnya. Beberapa tempat umum seperti sekolah dan rumah sakit, dilarang yang sekaligus menjadi langkah terbaru di negara benua biru.

Larang serupa juga berlaku di Perancis dan Belgia. Dan larangan ini telah meningkatkan ketegangan komunitas muslim di Eropa, lebih-lebih rencananya akan dibuatkan UU. (Sego/ER)

Related Posts

1 of 11