NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Daud merupakan istilah untuk tim pemenangan koalisi pengusung Anies Baswedan – Sandiaga S Uno pada pilkada DKI putaran kedua. Pengibaratan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Arief Poyuono.
Menurutnya, ibarat Daud yang melawan Goliath dalam hal ini pendukung pasangan Basuki-Djarot, perlu adanya strategi khusus. Supaya Anies-Sandi bisa keluar sebagai pemenang.
Adapun ke-7 strategi yang disampaikan Arief lewat pesan singkatnya kepada nusantaranews.co, Senin (27/3/2017) adalah sebagai berikut:
1. Mengawasi, mencegah dan melawan bersama masyarakat Jakarta untuk segala pergerakan aktivitas tim relawan Basuki-Djarot, Tim Siluman Basuki-Djarot yang terdiri dari oknum oknum di pemerintahan mulai dari RT hingga pemerintah pusat; ditambah aparat keamanan, mulai dari tingkat RT sampai dengan pusat yang akan melakukan kecurangan dengan berbagai cara untuk memenangkan Basuki-Djarot dengan segala cara seperti intimidasi, money politik dan kecurangan dengan sistem IT.
2. Memantau, mencegah oknum-oknum peyelenggara pilkada mulai dari tingkat KPPS hingga KPU, mulai tingkat Panwaslu sampai Bawaslu yang mencoba melakukan kecurangan saat pra pilkada, penyusunan DPTc, pemberian surat pencoblisan, saat pencoblosan, perhitungan di TPS hingga tingkat KPUD DKI Jakarta Karena sangat rawan dengan pengelembungan suara Basuki-Djarot dan penghilangan suara Anies-Sandi
3. Terus melakukan sosialisasi pada masyarkat tentang program program Anies-Sandi. Diantaranya pentingnya partisipasi masyarkat Jakarta dalam ikut menyusun program-program pembangunan dan penataan kota Jakarta jika Anies-Sandi terpilih.
4. Memperluas jaringan pendukungan untuk memilih Anies-Sandi melalui tokoh agama, tokoh masyarakat, paguyuban-paguyuban suku-suku yang tinggal di Jakarta mulai dari tingkat RT sampai dengan pusat. Memobilisasi relawan untuk terus memperbesar jaringan relawan untuk Anies-Sandi.
5. Menyiapkan dan melatih tambahan relawan-relawan untuk saksi dan pengawas di TPS hingga KPU.
6. Terus berkampanye yang santun, cerdas dengan tidak melakukan penzoliman dengan cara-cara kampungan dan memecah persatuan dan kesatuan bangsa serta melakukan kampanye yang menista agama, suku dan ras kompetitor kita, dan menjunjung tinggi fair play dalam pilkada DKI putaran kedua.
7. Mencegah masyarakat supaya jangan sampai melakukan tindakan anarkis dan pembalasan jika ada alat-alat kampanye Anies-Sandi dirusak, serta jika nantinya banyak kecurangan kecurangan yang meyebabkan suara Anies-Sandi hilang atau kurang Suaranya. (rsk/ris)
Editor: Achmad Sulaiman