NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Memasuki bulan ke tujuh tahun 2018 terdapat 61 desa tidak dapat mencairkan dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) di Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur.
Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep A. Masuni mengatakan sebanyak 61 desa yang tidak bisa mencairkan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) dari jumlah 330 desa yang tersebar di daratan dan kepulauan.
Baca Juga:
- Permohonan Sengketa Informasi Dana Desa dan Alokasi Dana Desa Meningkat di Sumenep
- Bulan Ke Empat 2018, Dana Desa di Sumenep Belum Cair
- Kepala DPMD Sumenep Himbau Generasi Muda Tampil Sebagai Calon Kades
Masuni menyamapaikan 61 desa yang tidak dapat mencairkan dana desa disebabkan belum rampungnya APBDes. Salah satu keterlambatan pencairan DD dan ADD dipengaruhi faktor sumber daya manusia (SDM) sehingga menyebabkan keterlambatan penyusunan APBDes secara online.
“SDM perangkat desa dan oprator desa sangat mempengaruhi terhadap penyusunan APBDes sehingga berdampak terhadap keterlambatan pencairan DD dan ADD,” jelas Masuni di Sumenep, Senin (2/7/2018).
Masih kata Masuni, terdapat satu kecamatan kepulauan sampai saat ini belum menyelesai APBDes hingga penyebabkan semua DD di desa tersebut tidak bisa dicairkan. Namuan Masuni menambahkan terdapt beberapa kecamatan mampu menyelsaikan mencaiaran DD tahap pertama 100 .
Kata Masuni, anggaran dana desa se-Kabupaten Sumenep mencapai Rp. 278.366.376.000 pagu tahap I 20 persen Rp. 55.673.275.200. Sedangkan terealisasi Rp. 44.721.440.938 sisa Rp. 10.951.834.262.
Sedangkan untuk ADD mencapai Rp. 123.956.142.398 untuk pagu I 20 persen Rp. 24.791.228.341 realisasi Rp. 19.798.020.611 Sisa Rp. 4.993.207.730.
“Dari jumlah 330 desa baru terdapat 269 yang bisa mencairkan DD. Saya harap desa untuk secepatnya menyelesaikan APBDes sehingga mencairan DD bisa dilakukan,” pungkasnya.
Pewarta: Kafi Hidayat
Editor: Achmad S.