Politik

6 Calon Wali Kota Potensial Kota Surabaya, Siapa Layak Mengganti Risma?

Peringati Hardiknas, Tri Rismaharini Ini Wujud Penghargaan Kepada Ki Hajar Dewantara. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Agung Prasetyo Budi)
Peringati Hardiknas, Tri Rismaharini Ini Wujud Penghargaan Kepada Ki Hajar Dewantara. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Agung Prasetyo Budi)

NUSANTARANEWS.CO, Kota Surabaya – Pilwali kota Surabaya masih akan berlangsung pada tahun 2020. Namun, beberapa nama yang dianggap berpotensi mampu menggantikan sosok Risma sudah mulai bermunculan di media.

Menurut pantauan Lembaga Pusat Informasi Rakyat, ada 6 nama yang diisukan layak berkompetisi di laga Pilwali kota Surabaya mendatang, di antaranya, Eri Cahyadi (Kepala Bappeko kota Surabaya), Whisnu Sakti Buana (Wakil Wali Kota Surabaya), Muhibbin Zuhri (Ketua PCNU kota Surabaya), Fandi Utomo (Politisi PKB), Arif Afandi (Mantan Wakil Wali kota Surabaya), Abdussalam (Pegiat Penanggulangan Kemiskinan dan Kekumuhan Kota).

Menurut Ketua Lembaga Pusat Informasi Rakyat, Afdolu, mereka adalah figur-figur yang cukup dikenal di berbagai kalangan di kota Surabaya, dan memiliki rekam jejak yang baik.

“Siapa yang nggak kenal pak Whisnu?, Wakilnya bu Risma, Pak Muhibbin?, Tokoh NU dan ketua PCNU Surabaya, Pak Ari?, Juga cukup dikenal di jajaran birokrasi pemkot Surabaya, Pak Abdussalam?, tentu masyarakat akar rumput banyak yang tahu siapa beliau, apalagi sepak terjangnya puluhan tahun di pemberdayaan masyarakat, mendampingi masyarakat miskin dan kawasan-kawasan kumuh di kota Surabaya yang saat ini menjabat sebagai Team Leader Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Jawa Timur dan juga kader muda NU Jawa Timur,”  tutur Afdolu, dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (28/6/2019).

Baca Juga:  Dukung Duet Gus Fawait-Anang Hermansyah, Partai Gelora Gelar Deklarasi

“Saya pikir mereka memiliki potensi dan pantas-pantas aja jika mencalonkan Wali Kota Surabaya,” imbuhnya.

Kabarnya, beberapa partai politik juga mulai menjajaki kader-kader terbaiknya yang akan dicalonkan. Namun, kata Afdolu, idealnya figur Wali Kota Surabaya itu harus menguasai tipologi wilayah dan sosial masyarakat, dan indikator keberhasilan pembangunan Daerah.

“Semua memiliki kesempatan yang sama untuk jadi calon wali kota, tapi Masyarakat juga harus jeli melihat potensi calon, mana calon pemimpin yang sesuai dengan karakteristik kota Surabaya dan mampu mengurai masalah-masalah yang ada di dalamnya,” kata dia.

Afdolu juga menyampaikan bahwa, Kota Surabaya merupakan kota besar, wajar jika memiliki masalah yang cukup kompleks seperti, kekumuhan, Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Derasnya arus urbanisasi, Kemacetan, dan padat permukiman.

“Membangun kota itu tidak cukup hanya dengan perbaikan infrastruktur atau pelayanan publik. Tapi juga harus membangun karakter masyarakat. Membangun karakter masyarakat itu penting, karena pembangunan apapun dari pemerintah kota, harusnya melibatkan masyarakat, tidak asal bangun. Pemerintah butuh dukungan masayarakat, karena kumuh atau MBR akan selalu ada, jika tidak dibarengi dengan kesadaran komunal,” urainya.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

“Intinya apa?. Bahwa calon Wali Kota dan wakil Wali Kota Surabaya yang cocok menurut saya adalah kolaborasi pribadi yang memiliki jiwa kepemimpinan, serta ahli tata kota dan pemberdayaan masyarakat,” tandasnya. (red/nn)

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,148