Berita UtamaHukumPolitikTerbaru

PBB: Pembantai Muslim Rohingya Wajib Dihukum

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia era Presiden Menteri Hukum dan HAM era presiden Gus Dur, Yusril Ihza Mahendra berharap pemerintah Indonesia dapat menggalang negara-negara ASEAN lainnya untuk mengambil langkah nyata mendesak Pemerintah Myanmar untuk menghentikan pembantaian atas Muslim Rohingya.

Dalam keterangan tertulisnya, Yusril mengatakan bahwa keterlibatan militer Myanmar dalam pembantaian masyarakat muslim Rohingya adalah kejahatan kemanusiaan (crime against humanity) yang wajib dihukum oleh dunia internasional.

Kondisi di Rakhine, Myanmar kini tengah mencekam menyusul konflik berdarah yang selama sepekan terakhir sudah hampir menewaskan 400 warga Rohingya. Peristiwa nahas ini kemudian disebut sebagai bentuk pembantaian dan genosida pemerintahan Myanmar terhadap etnis Rohingya yang notabene muslim.

Yusril menilai, pembantaian yang dilakukan tentata Myanmar itu sengaja dibiarkan oleh pemerintahnya sehingga ini menjadi kejahatan sistematis dan meluas yang bertujuan melenyapkan sebuah entitas etnis (etnic cleansing) di negara itu.

Yusril yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) mengutuk keras pembantaian Muslim Rohingya oleh militer Myanmar yang dibiarkan oleh pemerintahnya. “Partai Bulan Bintang segera akan melakukan langkah politis dan kemanusiaan untuk membantu Muslim Rohingya,” kata Yusril.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

“Kami juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah diplomatik untuk menekan Myanmar. Indonesia dapat menggalang negara-negara ASEAN lainnya untuk mengambil langkah nyata mendesak Pemerintah Myanmar untuk menghentikan pembantaian atas Muslim Rohingya,” sambungnya.

Secara khusus, Yusril mengungkapkan kekecewaannya kepada Aung San Suu Kyi, pemimpin paling berpengaruh di Myanmar saat ini, yang tidak mengambil sikap pro aktif menghentikan kekejaman militer Myanmar dan kelompok-kelompok agama di sana terhadap Muslim Rohingya.

“Sebagai pemegang Hadiah Nobel Perdamaian, sikap Suu Kyi yang membiarkan kekejaman di Myanmar adalah sikap yang memalukan” kata Yusril.

Lebih lanjut, kata dia, Partai Bulan Bintang juga mengajak Umat Islam Indonesia untuk bersatu membantu Muslim Rohingya. “Solidaritas sebagai sesama Muslim harus kita tunjukkan di saat2 penderitaan saudara-saudara kita di Myanmar sudah demikian seriusnya,” jelasnya. (ed)

(Editor: Eriec Dieda/Ach. Sulaiman)

Related Posts

1 of 37