NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo menganggap wajar adanya friksi di tubuh lembaga anti-rasuah.
“Dimana tempat anda bekerja tak mungkin tak ada friksi, bekerja dimanapun anda (pasti) ada (friksi). Kalau bagi saya, yang namanya friksi wajar saja,” ujar Agus di Kantornya Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017).
Agus kemudian bercerita, selama 32 tahun bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS), dirinya kerap menemui friksi-friksi di lingkungannya. Namun friksi tersebut tidak akan mempengaruhi kebijakan yang akan diambil oleh pimpinan.
(Simak: Dilarang Pimpinan, Dirdik KPK Tetap Penuhi Panggilan Pansus Hak Angket)
Oleh karena itu ia memastikan bahwa friksi yang terjadi di lembaga antirasuah ini tidak akan mempengaruhi suatu keputusan yang diambil oleh pimpinan. Pasalnya kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu berdasarkan hasil musyawarah bersama yang disepakati.
“Kelompok yang mempengaruhi kebijakan saya pastikan tidak ada,” pungkasnya.
(Baca Juga: Aris Budiman Beberkan Gesekan Dua Kubu di Internal KPK)
Seperti diwartakan sebelumnya, Direktur Penyidikan KPK, Aris Budiman membeberkan adanya dua kubu yang berseteru di internal lembaga tersebut. Dua kubu tersebut merupakan penyidik independen dan penyidik KPK yang direkrut dari kepolisian.
Hal tersebut dikatakan oleh Aris dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Pansus Hak Angket DPR terhadap KPK pada Selasa (29/8) kemarin. Padahal diketahui pimpinan KPK sepakat tidak mengijinkannya untuk menghadiri rapat tersebut.
Pewarta: Restu Fadilah
Editor: Eriec Dieda
