NUSANTARANEWS.CO, Berlin – 37% warga Jerman melakukan hubungan seks dengan orang yang tak dikenal. Dalam sebuah peradaban Mesopotamia kuno ada fakta kehidupan seksual masyarakatnya yang menarik untuk dibahas, yakni kepercayaan melakukan hubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal sebagai salah satu syarat kewajiban ibadah.
Dalam laman ranker.com, seperti dilansir Express, digambarkan bahwa setiap wanita wajib mengunjungi Kuil Ishtar satu kali seumur hidupnya. Pada umumnya para wanita akan memenuhi kewajiban ini setelah mereka menikah. Cara ibadahnya pun unik. Wanita harus duduk di kuil tersebut sampai seorang pria melemparkan potongan perak ke pangkuannya. Sembari melempar, sang pria akan mengatakan, “Aku mengundangmu atas nama Mylitta”. Mylitta sendiri adalah nama lain dari Ishtar.
Lemparan perak dan undangan dari pria tak lain adalah ajakan untuk bercinta. Setelah menerima ajakan, wanita yang dipilih harus meninggalkan kuil dan melakukan hubungan seks dengan pria yang memberinya perak. Tak peduli siapapun yang melempar koin, ajakan ini tak boleh ditolak. Setelah melakukan persetubuhan, baru wanita tersebut diijinkan pulang ke rumahnya.
Nah di zaman modern ini, ternyata perilaku ibadah masyarakat Mesopotamia tersebut setidaknya terjadi di Jerman. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh sebuah perusahaan kencan internasional bahwa 37% warga Jerman dengan angka pria lebih tinggi sedikit dari wanita mengaku setidaknya pernah sekali berhubungan seks dengan orang yang sama sekali tidak dikenal.
Apalagi sekarang dengan ketersediaan aplikasi kencan seperti Tinder dan situs-situs seperti C-date sangat memudahkan mereka yang ingin menjalankan ibadah seksual kuno tersebut.
Melalui situs-situs resmi di internet peminat kencan buta ini kebanyakan adalah mereka yang jomblo. Melalui laman pribadi dan anonim, anggota bisa memberikan jati diri mereka sesuai seperti apa yang mereka inginkan. Sehingga baik pria maupun wanita dapat bertemu dan berhubungan seks tanpa pernah saling mengenal satu dengan lainnya.
Meski begitu, setiap anggota masih memiliki kesempatan untuk mencari tahu apa preferensi seksual lawannya sebelum kencan disepakati. Sementara, melalui filter keamanan, penyedia jasa juga memastikan bahwa tidak ada scammers yang bekerja. (Banyu)