Ekonomi

2017, Tahun Kebangkitan Ekonomi Umat

Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI, M. Azrul Tanjung. Foto Koleksi Pribadi
Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI, M. Azrul Tanjung. Foto Koleksi Pribadi

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kongres Ekonomi Umat Islam Majlis Ulama Indonesia (MUI) telah paripurna diselenggarakan pada 22-24 April 2017 di Hotel Sahid, Jakarta. Penutupan acara ini akan ditutup langsung oleh Wakil Presiden RI H.M. Jusuf Kalla.

Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI, M. Azrul Tanjung menyampaikan bahwa, setelah tiga hari umat dari seluruh Indonesia berproses dalam kongres, ada beberapa hal yang di deklarasikan.

“Pertama, Menegaskan sistem perekonomian nasional yang adil, merata, dan mandiri dalam mengatasi kesenjangan ekonomi. Kedua, mempercepat redistribusi dan optimalisasi  sumberdaya alam secara arif dan keberlanjutan. Ketiga, yaitu memperkuat sumberdaya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi berbasis keunggulan IPTEK, inovasi, dan kewirausahaan,” urainya lewat siaran pers yang diterima Nusantaranews, Senin (24/4/2017).

Menurut Azrul, dalam point deklarasi keempat, yaitu menggerakkan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi pelaku usaha utama perekonomian nasional. Kelima, yaitu Mewujudkan mitra sejajar Usaha Besar dengan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam sistem produksi dan pasar terintegrasi.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

“Selain hal itu, point deklarasi kelima adalah Pengarusutamaan ekonomi syariah dalam perekonomian nasional, tetap dalam bingkai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Point keenam, yaitu membentuk Komite Nasional Ekonomi Umat untuk mengawal Arus Baru Perekonomian Indonesia,” ungkap Azrul.

Kajian dan Rekomendasi

Disampaikan Azrul, selain melahirkan Deklarasi, Kongres ini memiliki sasaran kajian dan rekomendasi aksi ekonomi umat. Rekomendasi pertama, adalah Pembagian tugas dalam menghimpun pusat data dan kajian pemberdayaan ekonomi umat.

“Rekomendasi kedua adalah distribusi dan kerjasama dalam berbagai kajian pemberdayaan ekonomi umat yang dikaitkan dengan isu-isu perkembangan lingkungan bisnis, baik internal maupun eksternal, nasional, maupun global. Rekomendasi ketiga adalah tersusunnya rekomendasi langkah aksi ekonomi umat yang dapat dilaksanakan secara sinergis sebagai upaya nyata pemberdayaan ekonomi umat,” terangnya.

Rekomendasi keempat adalah menyepakati penerbitan jurnal/majalah/media online pemberdayaan ekonomi umat di Indonesia. Rekomendasi kelima, adalah pemberian apresiasi bagi pelaku usaha muslim teladan secara berkala versi majalah/media online pemberdayaan ekonomi umat.

Baca Juga:  Sekda Nunukan Hadiri Sosialisasi dan Literasi Keuangan Bankaltimtara dan OJK di Krayan

Langkah Aksi Membangun Ekonomi Umat

Sedangakan beberapa langkah aksi kajian dan rekomendasi aksi ekonomi umat, antara lain ; (1) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan perlunya pemerintah menciptakan dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkeadilan dengan penekanan pada pemerataan ekonomi ; (2) Guna terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, diperlukan konsep Rancangan Undang-undang Sistem Perkonomian Nasional dalam kerangka membangun ekonomi umat.

“Pada akhirnya, Kongres Ekonomi Umat ini ingin mengajak seluruh Umat Islam di Indonesia, agar membangun niat luhur bersama pada tahun 2017, sebagai Tahun Kebangkitan Ekonomi Umat,” tandas Azrul.

Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 25