Hankam

2.923 Prajurit Diterjunkan, Evakuasi dan Pemulihan Korban Tsunami Banten-Lampung Terus Dilakukan TNI AD

Evakuasi dan Pemulihan Korban Tsunami Banteng-Lampung Terus Dilakukan TNI AD (Foto Dispenad untuk NUSANTARANEWS.CO)
Evakuasi dan Pemulihan Korban Tsunami Banteng-Lampung Terus Dilakukan TNI AD (Foto Dispenad untuk NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pasca tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu, Sabtu (22/12/18), sebanyak 2.923 prajurit TNI AD dikerahkan. Diantaranya 1.845 orang di bawah kendali operasi (BKO) Korem 064/MY di wilayah Banten dan 1.088 orang di BKO kan kepada Korem 043/Gatam di wilayah Lampung. Mereka terus melakukan upaya penyelamatan, evakuasi, pendataan serta pemulihan terhadap para korban tsunami Banten-Lampung.

Kapendam II/Swj Kolonel Inf Djohan Darmawan mengatakan satuan jajaran TNI AD yang digelar di Lampung beserta unsur TNI dan instansi terkait lainnya, masih tetap fokus melakukan upaya penyelamatan, evakuasi serta berbagai kegiatan penyokong lainnya. Satgas yang di bawah kendali Danrem 043/Gatam Kolonel Kav Erwin Djatniko masih terus melakukan upaya penyelamatan, evakuasi dan pendataan korban, serta berbagai kegiatan penopang lainnya bagi masyarakat terutama yang berada di pengungsian.

Baca Juga: 28 Truk Bantuan Logistik TNI AD Dikirim ke Korban Tsunami Selat Sunda

“Sampai hari ini Satgas masih berada di lapangan untuk bantu evakuasi korban yang belum ditemukan, pembersihan sisa puing-puing bangunan yang rusak, pemberian bantuan makanan dan pengobatan kepada masyarakat di pengungsian,” kata Djohan Darmawan dikuti dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Senin (30/12/2018).

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Dirinya menjelaskan, dampak yang diakibatkan tsunami Selat Sunda menimbulkan banyak kerusakan. Diantaranya 1 Puskesmas, 7 Hotel, 7 Masjid, 6 Sekolah, 25 Warung Kuliner dan 190 unit Perahu rusak berat. “Berdasar data yang ada, kerusakan bangunan rumah yaitu 543 unit rusak berat, 70 rusak sedang dan 97 rusak ringan,” ungkapnya.

Lulusan Akmil 1996 ini menyampaikan data sementara pengungsi di wilayah Lampung hingga hari ke-8 pasca tsunami Selat Sunda, yaitu mencapai 7.492 orang dari 36 tempat pengungsian. Lebih lanjut Djohan menyampaikan, jika dalam beberapa waktu terakhir ini lebih fokus kepada upaya penyelematan dan evakuasi warga di Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku yang beberapa hari sebelumnya terkendala akan transportasi.

“Termasuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan dari Kasad, Persit (Persatuan Istri Tentara) dan mitra TNI yang dikirim serentak 3 hari lalu, serta berbagai bantuan pihak lainya,” imbuhnya.

Hal sama disampaikan Kapendam II/Swj, dari Pandeglang Danyon Mandala Yudha Kolonel Inf Michael Asmi mengatakan pasukan ia pimpin hingga kini masih melakukan upaya pencarian dan evakuasi korban serta membantu penyaluran logistik. “Pasukan dari Yon Mandala Yudha yang diterjunkan saat ini telah mencapai 1 kompi dan di BKO kan ke jajaran Korem 064 Maulana Yusuf,” kata Asmi.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

“Sesuai perintah, saat ini kita difokuskan untuk melakukan upaya bantuan penyelamatan, evakuasi, pembersihan puing dan pembukaan akses di wilayah Kecamatan Sumur yang sempat terisolir. Termasuk, mendistribusikan bantuan dari Kasad, Persit dan Mitra TNI yang kemarin di dorong dari Mabesad. Alhamdulillah, bantuan tersebut dapat terdistribusi dengan lancar,” jelasnya.

Terkait para korban, Asmi mengungkapkan bahwa pihaknya telah berhasil mengevakuasi korban meninggal sejumlah 54 orang jenazah. “Tim kita masih melakukan pencarian terhadap koran yang masih hilang di Kecamatan Sumur,” ungkap lulusan Akmil 1997 ini.

Sosok yang pernah tampil dalam film Merah Putih Memanggil ini juga menyampaikan, saat ini prajuritnya masih tetap fokus dalam menjalankan tugas bantuan kemanusiaan di wilayah Pandeglang. “Kemarin dan hari ini, bersama para Babinsa, relawan dan berbagai instansi terkait, membantu pendistribusian logistik di Kecamatan Sumur Kompleks meliputi Kampung Cipining, Cigaronggong dan Paniis. Pendistribusian direncanakan akan sampai di Kampung paling ujung bagian barat Pulau Jawa yaitu Kampung Ujung Jaya,” tandasnya.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Pewarta: Romandhon
Editor: Alya Karen

Related Posts

1 of 3,082