Kreativitas

16 Penulis Emerging Indonesia Disiapkan Menggalakkan UWRF 2016

NUSANTARANEWS.CO – Sebanyak 16 Penulis Emerging Indonesia Disiapkan Menggalakkan UWRF 2016. Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2016 telah menyampaikan pengumuman kepada publik, khususnya para pengirim karya untuk seleksi penulis yang mewakili Indonesia ke meja panitia penyelenggara. Pengumuman yang disampaikan Selasa (14/6) berupa 16 nama penulis yang lolos seleksi dan akan menyemarakkan ajang sastra bergengsi yang biasa digelar di Pulau Dewata.

“Setelah melalui tahap kurasi dari 894 penulis yang mengirimkan karya dari 201 kota di Indonesia, kami telah memilih 16 penulis yang kami undang untuk hadir mengisi acara di Ubud Writers & Readers Festival nanti pada tanggal 26 – 30 Oktober 2016,” tulis Tim Progam Indonesia, Ubud Writers & Readers Festival 2016 dalam surat kepada para pengirim karya, Selasa kemarin.

Proses penjaringan 16 nama penulis yang terdiri dari penyair, cerpenis, dan esais dimulai sejak berakhirnya pengumpulan naskah akhir Februari lalu.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Adapun nama-nama penulis emerging Indonesia tahun 2016 adalah Arung Wardhana Ellhafifie (Bangkalan), Dahlia Rasyad (Yogyakarta), Deasy Tirayoh (Kendari), Dimas Indiana Senja (Yogyakarta), Azri Zakkiyah (Malang), E. Rokajat Asura (Cilegon), Gemi Mohawk (Tangerang), Boni Candra (Padang), Joko Sucipto (Bangkalan), Joseph Rio Jovian Haminoto (Jakarta), Murizal Hamzah (Jakarta), Nersalya Renata (Jakarta), Ni Putu Rastiti (Denpasar), Royyan Julian (Pamekasan), Sidik Nugroho (Pontianak), dan Soetan Radjo Pamoentjak (Bukittinggi).

Keenambelas nama penulis dari berbagai daerah di Indonesia tersebut terpilih berdasarkan hasil rapat kuratorial di kantor Yayasan Mudra Swari Saraswati, Ubud, pada Senin (6/6) lalu.

“Pemilihan serta penetapan 16 penulis yang diundang telah dilakukan oleh Dewan Kurator UWRF 2016 yang terdiri dari Seno Gumira Ajidarma, Kadek Sonia Piscayanti, dan Iswadi Pratama pada pertemuannya di Ubud, Bali,” ungkapnya.

Sebelum naskah disapaikan ke Dewan Kurator, seluruh naskah dibaca terlebih dahulu oleh tim pre-kurasi yakni sastrawan Ketut Yuliarsa dan National Program Manager UWRF, I Wayan Juniarta.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Pengirim karya tahun ini meningkat hampir dua kali lipat, dibanding tahun sebelumnya yang terdiri dari 595 penulis di 168 kota dari 27 Provinsi.

“Sepanjang sejarah program penulis emerging, yang pertama kali diadakan pada 2008, jumlah penulis ini merupakan yang tertinggi. Hal ini mencerminkan betapa sesungguhnya gairah untuk menulis masih cukup tinggi di kalangan para penulis muda tanah air,” tulis Dewan Kurator dalam pembukaan catatan kuratorialnya.

Jumlah patut mendapat apresiasi yang setinggi-tingginya dari para penulis senior. Sebab pada umumnya para pengirim naskah adalah mereka yang masih muda-muda dan masih segar-segarnya berkarya.

Seno Gurima Ajidarma, salah satu Dewan Kurator begitu antusias membaca karya dari para peserta yang dia seleksi tahun ini. “Ini membuktikan bahwa banyak penulis berkemampuan mumpuni yang tidak terdeteksi,” katanya, dalam keterangannya, Rabu (15/6). (Sel)

Related Posts