NUSANTARANEWS.CO – Tantangan terbesar pasangan kekasih dalam membangun dan membina jalinan kasih sayang selama hidup adalah bagaimana hubungan tersebut tetap bertahan dalam jangka waktu lama. Berpisah merupakan peristiwa pelik yang bisa saja terjadi kapan saja. Dan hal itu sudah barang tentu tak ada pihak yang menginginkannya.
Menjaga keharmonisan sebuah hubungan asmara tentu bukanlah perkara gampang. Pasalnya, selalu ada saja riak-riak masalah yang datang tanpa terduga karena beberapa sebab dan kesalahan, yang terkadang kerap luput dari perhatian.
Kata psikolog klinis asal Swiss, Dr. Bea Jaffrey, komunikasi yang sehat adalah kunci keberhasilan sebuah hubungan. Sikap saling terbuka dan jujur merupakan pondasinya. Saling memberikan pujian, kata dia, adalah contoh sederhana yang sering kali terlupakan.
Coba perhatikan 15 kesalahan yang sering luput dari pandangan pasangan kekasih dalam membina hubungan.
Pertama, lupa menjadikan pasangan sebagai seorang teman atau sahabat. Padahal, menjadikan pasangan sebagai seorang teman sejati dalam biduk asmara adalah dasar sehatnya sebuah hubungan. Sebaiknya jangan bicara tentang cinta jika lupa dan abai perihal yang satu ini.
Kedua, suka berucap kata dan bicara hal-hal yang dapat menyakitkan hati pasangan. Orang yang mengaku sudah tinggi sekolah dan taraf pendidikannya tidak akan mengeluarkan kata-kata yang dapat menyakiti perasaan pasangannya. Bahkan saat terlibat dalam sebuah perdebatan, hindari kata-kata yang dapat menyakiti. Anda harus tetap menghormati pasangan, dan jangan sampai mempengaruhinya dengan kata-kata dan ucapan yang membuat dia berpikiran negatif terhadap diri Anda.
Ketiga, tidak tampil sebagai sosok problem solver saat terjadi konflik. Umumnya, setiap pasangan kerap bersikap egois ketika keduanya bertikai. Tak ada yang mau mengalah. Padahal, satu di antara keduanya harus tampil sebagai sosok yang mengalah serta penyelesai masalah.
Keempat, tak mampu mengatasi masalah jarak. LDR bisa saja terjadi antar kedua pasangan, terutama karena kepentingan pekerjaan. Tak mampu mengatasi hubungan jarak jauh dapat membuat masalah. Ada pula sebagian orang tidak cocok menjalani hubungan jarak jauh. Namun, cobalah untuk menjadi pribadi yang mampu mengatasi situasi demikian itu karena hanya butuh kesabaran dan pengertian.
Kelima, tidak romantis. Ini kadang jadi masalah. Sebab, tidak semua orang mampu bersikap romantis terhadap pasangan meski hal itu sangat diperlukan. Belajar jadi sosok romantis tampaknya amat perlu. Karena, sikap romantis ternyata salah satu wujud kepedulian terhadap pasangan.
Keenam, tak mampu menahan sikap malu. Anda terkadang malu ketika bergandengan dengan kekasih dalam suatu momen. Anda kerap ingin terlihat sendirian tanpa pasangan. Ketujuh, tidak mau berkorban.
Kedelapan, tak mau bersepakat. Beberapa pasangan memiliki masalah tentang komitmen di antara keduanya. Mereka saling mengklaim dirinyalah yang paling berkomitmen. Cara terbaik untuk memastikan agar masalah ini tidak muncul ialah dengan bersepakat dalam hal apapun. Kesembilan, tidak berempati kepada pasangan.
Kesepuluh, membuat asumsi. Salah satu asumsi terbesar yang dibuat dalam suatu hubungan adalah berpikir bahwa pasangan anda sama dengan orang lain yang pernah anda jumpai. Ambil contoh anda sering berucap “semua cowok/cewek saja”. Kesebelas, suka berpura-pura dan tidak mengakui sesuatu hal. Kebiasaan buruk orang adalah berpura-pura, gengsi dan tidak mau mengakui eksistensi pasangannya. Padahal, mengakui hal itu adalah cara sederhana anda menghormati pasangan.
Keduabelas, mendesak pasangan anda merubah dirinya. Ini adalah pelajaran sulit bagi beberapa orang untuk sekadar mengerti. Tetapi anda tidak dapat mengubah pacar anda. Sebab, perubahan hanya bisa terjadi ketika diri pasangan anda mau mengubahnya. Jika anda sedang menunggu desakan agar pasangan anda berubah sesuai keinginan anda serta mengharapkan sesuatu yang indah terjadi, anda hanya membuang-buang waktu saja.
Ketigabelas, sering bertengkar. Jika Anda berpikir bahwa sebuah hubungan akan wajar-wajar saja bertengkar berarti anda sedang keliru. Jika anda sama-sama berjuang serta lebih memilih untuk menjadi pendengar yang baik berarti itulah cara sederhana untuk menciptakan kebahagiaan. Keempatbelas, lari dari masalah. Pasangan yang berdebat sepanjang waktu tidak sehat, namun pasangan yang tidak pernah membahas masalah sulit mungkin lebih buruk.
Terakhir, mengira dengan menikah semuanya telah purna. Terlalu banyak pasangan bergegas ke pelaminan mengharapkan untuk terjadinya sebuah keajaiban memperbaiki segalanya. Kadang-kadang, pernikahan menciptakan hal-hal magis, tapi itu tidak membuat hidup tiba-tiba sempurna. (ER)