KhazanahRubrika

113 Tahun Lalu, Teori Fisika Kuantum Einstein Pertama Kali Dipublikasikan

Hari Teori Fisika Kuantum Einstein Pertama Kali Dipublikasikan. (FOTO: Gravitime)
Hari Teori Fisika Kuantum Einstein Pertama Kali Dipublikasikan. (FOTO: Gravitime)

NUSANTARANEWS.CO – Albert Einstein, Ilmuan berdarah Yahudi mempublikasikan pertama kali Teori Fisika Kuantum di Jurnal Annalen der Physik pada 9 Juni 1905. Penemuan teori ini disebut-sebut sebagai salah satu teori yang mengubah alur perjalanan Ilmu Fisika. Apa saja yang Einstein tulis dalam teorinya tersebut. Fisikawan pasti sudah akrab dengan ketiga teori fisika tersebut yakni  atom, cahaya serta sifat ruang-waktu.

Einstein lahir pada 14 Maret 1879 dan tutup usia pada 18 April 1955. Dia seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi.  Untuk itulah dia pantas mendapatkan Penghargaan paling prestisius di dunia yakni Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”.

Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan genius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.

Baca Juga:  Rumah Mbah Tukiyem Sudah Tidak Bocor Lagi

Beberapata tahun lalu, seperti dilansir inilah.com (23/12/2010), seorang Ilmuwan berhasil membuktikan teori Einstein soal keberadaan. Sebuah perangkat dapat muncul di dua tempat di waktu yang sama. Praktiknya, terapat mesin yang terdiri dari satu lembar logam tipis menjadi perangkat pertama manusia yang diatur dengan kekuatan kuantum yang beroperasi pada tingkat partikel atom dan subatom.

Dalam keadaan normal, benda sehari-hari mematuhi hukum fisika konvensional dari Sir Isaac Newton. Namun, aturan tersebut berhasil dibantahkan dalam skala subatom dan seluruh cabang teori fisika telah digunakan untuk menjelaskan mengapa ini terjadi dalam level submikroskopis.

Sejarah membuktikan, bahwa Einstein adalah orang pertama yang mendengungkan fisika kuantum. Walaupun, beberapa saat kemudian dibantahnya sendiri lantaran ia tidak menemukan alasan pasti. “Tuhan tidak bermain dadu dengan alam semesta,” ujar Einstein. Ini menjadi kalimat yang terkenal di kalangan ilmuwan.

Terobosan yang dipublikasikan di jurnal Science membuka jalan bagi perkembangan praktis seperti komputer kuantum yang jauh lebih cepat daripada prosesor konvensional. Komputer berteknologi tersebut tidak dapat dibajak, karena mengirim data menggunakan enkripsi mutakhir. “Teori kuantum menyatakan bahwa sebuah energi yang sangat kecil dapat menyerap energi lain jika dalam jumlah berlainan, akan selalu bergerak dan bisa berada di dua tempat sekaligus,” ujar Adrian Cho, penulis di jurnal Science.

Baca Juga:  RAB Kulon Progo Bagikan Ratusan Kotak Makanan dan Snack untuk Tukang Ojek, Tukang Becak, dan Tukang Parkir

Ini merupakan penemuan pertama ilmuwan yang menunjukkan efek kuantum dalam gerakan yang diciptakan manusia. ini membuka kemungkinan adanya percobaan baru dengan memanfaatkan energi kuantum. Terobosan ini pun berhasil dicapai oleh fisikawan Andrew Cleland dan John Martini dari Universitu of California, Santa Barbara. Mesin terdiri dari logam kecil yang terbuat dari bahan semi konduktor yang hanya bisa bisa dilihat dengan mata telanjang.

Dengan pendinginan hingga minus 273 derajat Celcius, perangkat ini berhasil memiliki penambahan energi dengan kuantum tunggal. Mereka kemudian membuat alat itu bergetar dengan mengalirkan frekuensi gelombang sekitar enam miliar kali per detik sehingga tercipta arus listrik. Alhasil, Ilmuwan ini berhasil menggerakkan perangkat itu dengan dua energi di saat bersamaan. Fenomena yang hanya dapat dijelaskan teori kuantum.

 

Penulis: Achmad S.

Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,140